BORNEONEWS, Muara Teweh  ' DPRD Kabupaten Barito Utara mengelar rapat dengar pendapat terkait masalah PDAM Muara Teweh. Dalam rapat itu DPRD menyetujui peminjaman modal untuk PDAM sebesar Rp2,8 miliar.

Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Barito Utara, Set Enus Y Mebas, didampingi Wakil Ketua I DPRD Hj Mery Rukayni, Wakil Ketua II Acep Tion dan dihadiri para anggota DPRD Lainnya.

Sedangkan dari pihak eksekutif dipimpin langsung oleh Bupati Barto Utara H Nadalsyah, didampingi Sekda H Jainal Abidin, Hadir pulai Direktur PDAM Muara Teweh, Kepala Dinas PU dan para pejabat lingkup Pemkab Barut lainnya. Dalam rapat tersebut terungkap bahwa PDAM Muara Teweh memerlukan lagi penyertaan modal dari Pemkab Barut, untuk kegiatan oprasional.

Ketua DPRD mengatakan, berdasarkan hasil kesimpulan rapat bersama dengan pihak eksekutif mengenai masalah PDAM, DPRD Kabupaten Barito Utara menyetujui usulan pinjaman modal pada Bank Kalteng untuk PDAM Muara Teweh sebesar Rp2,85 Miliar. '

Pinjaman modal pada Bank Kalteng bersifat sementara, menunggu penambahan dana penyertaan modal dari Pemkab Barito Utara,' ujar politisi asal PDI Perjuangan tersebut.

Ia mengatakan, dalam rangka meningkatkan sarana dan prasarana serta kapasitas produksi PDAM, Pemkab akan menaikan tarif PDAM sesuai Permendagri No 23 tahun 2006. '

PDAM juga harus mengevaluasi kinerja dan pelayanannya kepada para pelanggannya, sebagaimana masukan-masukan yang disampaikan oleh para anggota dewan,' ucapnya. (RAMADANI/m)