Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Bitung Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pasien Penyakit Pancaroba di RSUD SI Belum Ada Lonjakan

  • Oleh Cecep Herdi
  • 14 Juli 2016 - 15:11 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pasien penderita ISPA dan diare di RSUD Sultan Imanuddin (SI) belum terlihat ada lonjakan hingga Kamis (14/7/2016) ini.

Data dari Rekam Medik RSUD SI mencatat, pada bulan ini hingga 13 juli 2016, pasien ISPA yang dirawat inap hanya satu orang, sedangkan pasien rawat jalan berjumlah 13 orang. Penderita diare yang rawat inap sebanyak sembilan orang dan yang rawat jalan hanya tujuh orang.

"Data kami mencatat, penderita ISPA mulai Mei 2016 ada 21 orang yang rawat inap, dan 121 yang rawat jalan. Pasien diare yang rawat inap 41 orang dan rawat jalan 18 orang. Sementara selama Juni 2016 penderita ISPA yang rawat inap 21 pasien dan rawat jalan 78 orang. Dan yang penderita diare pasien rawat inap 46 orang dan rawat jalan 46 orang," kata bagian Rekam Medik RSUD SI, Mardiastuty di ruang kerjanya, Kamis (14/7/2016).

Ia menyebutkan, beberapa penyakit akibat pergantian musim atau disebut pancaroba ini biasanya mulai ada lonjakan beberapa bulan setelah kondisi pergantian musim benar-benar berlangsung.

"Kalau kira lihat, pergantian musim ini baru mulai bulan ini. Biasanya bulan Agustus mulai banyak lonjakannya," ungkap dia.

Sementara itu, menurut Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kobar, Arif Susanto menjelaskan, tren penderita penyakit pancaroba tahun ini masih normal. Tidak ada lonjakan signifikan. Meski begitu, mengadapi musim pancaroba tahun ini, pihaknya akan menyurati puskesmas untuk tetap mengantisipasi dan mencegah serangan penyakit pancaroba.

"Trennya tahun ini masih normal, belum ada lonjakan," kata dia.

Menurutnya, total kasus diare pada 2015 ada 7.180 kasus atau rata rata 598 per bulan. Puncak terjadinya pada bukan Oktober yakni ada 1.000 lebih kasus diare. Sementara pada tahun ini, sejak Jamuari 2016 terdapat 515 kasus. bulan Februari 464 kasus, Maret 369 kasus, April 267 kasus, Mei 306 kasus.

"Untuk bulan Juni sampai Juli ini belum masuk laporannya," jelasnya. (CECEP HERDI/m)

Berita Terbaru