Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Manokwari Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Binaan Kabur Dari Lapas Kelas II B Pangkalan Bun

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 15 Juli 2016 - 07:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Rendyanto, warga binaan lapas Kelas II B Pangkalan Bun yang kabur dari penjara, ternyata juga pernah melakukan aksi serupa saat jadi tahanan Polsek Marau, Kabupaten Lamandau. Saat itu ia bisa melepaskan borgol ditangannya.

Pada Sabtu (9/7/2016) sekitar pukul 02.00 WIB dinihari, Rendyanto kembali berulah. Ia kabur dengan cara keluar dari lubang angin dari kamar selnya. Ventilasi sederhana itu mempunyai lebar 40 centimeter.

Saat keluar dari selnya, tembok setinggi lebih dari empat meter sudah menghadang, Ia pun sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan menggunakan sembilan sarung yang diikat ujung satu dengan yang lainnya. 

Sarung tersebut dilempar ke tembok penjara. Ia memanfaatkan  pagar berduri di atas tembok penjara untuk mengaitkan kain sarung yang sudah diikatnya. Sarana itulah yang digunakan Rendyanto untuk menghirup udara bebas sementara waktu.

Ada pertanyaan menggelitik terkait bagaimana ia mendapatkan sembilan kain sarung untuk alat melarikan diri

Sumber Borneonews mengungkapkan, sebelum melarikan diri sebenarnya bukan hanya Rendyanto yang berniat melarikan diri, namun delapan warga binaan lainnya yang satu sel dengannya. Namun upaya kabur itu hanya Rendyanto yang berhasil, sementara delapan lainnya sempat digagalkan petugas Lapas.

Dugaan upaya kabur itu terindikasi dari kain sarung yang digunakan dan diikat menjadi tali panjang oleh Rendyanto. 

Selain itu, Rendyanto diduga sudah mempelajari kebiasaan petugas jaga yang setiap jam 1.00 Wib dinihari selalu melakukan pemeriksaan rutin. Ia memanfaatkan waktu setelah kamar selnya sudah diperiksa baru melakukan upaya kabur.

Ini Motivasi Kaburnya Rendyanto

Rendyanto yang tersangkut pasal 363 KUHP dengan hukuman satu tahun penjara, ternyata tanggal 26 November 2016 sudah akan menghirup udara bebas. Kaburnya Rendyanto menimbulkan tanda tanya besar terkait motivasinya melarikan diri.

Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pangkalan Bun, berdasarkan informasi yang ia terima dari warga binaan,  ada dua hal yang melatarbelakangi Rendyanto melarikan diri. Pertama, dugaan perselingkuhan istrinya; faktor kedua ada informasi yang ia terima bahwa saat akan menghirup udara bebas maka pihak Polres Nanga Bulik sudah menunggu dengan jeratan kasus lainnya.

"Lha info dari mana Sementara kita di luar saja tidak tahu. Informasinya adalah istrinya selingkuh dan tiga hari saat lebaran juga tidak datang membezuk. Tentu hal itu memperkuat dugaan tersebut," beber Arief.

Saat ini petugas Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun dibantu oleh anggota Polres Nanga Bulik melakukan pencarian Rendyanto di segala penjuru kota. Bahkan ada tim yang menelusuri keberadaannya di kabupaten tetangga. Tim juga sudah terbagi baik di kediaman istrinya Rendyanto, sementara tim yang lain menuju perkebunan sawit.

Dari data yang diperoleh Borneonews Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun yang membina 543 warga binaan hanya dijaga empat petugas lapas saat Rendyanto kabur. (KOKO SULISTYO/m)

Berita Terbaru