Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Bontang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Proyek Multiyears Pelabuhan Wisata Ujung Pandaran Dimulai 2017

  • Oleh Rafiuddin
  • 14 Juli 2016 - 18:25 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan terus menggenjot pembenahan objek wisata. Kali ini objek wisata Pantai Ujung Pandaran akan dibangun pelabuhan wisata dengan anggaran Rp54 miliar.

'Kita rencanakan 2017 akan mulai dibangun,' kata Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi, Kamis (14/7/2016).

Pembangunan dermaga wisata Pantai Ujung Pandaran akan dilaksanakan dengan sistem tahun jamak atau multiyears. Namun jika memungkinan, pemerintah menargetkan setahun selesai dibangun.

Pemerintah daerah merancang, Pantai Ujung Pandaran di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, selain membangun dermaga wisata yang panjangnya sekitar 150 meter dari bibir pantai, juga dilengkapi ruko-ruko yang akan digunakan menjual souvenir dan hasil sumber daya alam Kotim lainnya.

'Lahan yang kita gunakan untuk pembangunan objek wisata ini sekitar dua hektar,' katanya.

Pantai yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotim ini, memiliki pesona menarik wisatawan dari berbagai daerah dan menjadi salah satu destinasi wisata di wilayah Kalteng.

Hamparan pasir putih di pantai yang menghadap Laut Jawa ini setiap libur panjang seperti Lebaran dan Tahun Baru selalu dipadati puluhan ribu wisatawan. Terakhir pada musim libur Idul Fitri 2016, jumlah pengunjung yang datang mencapai 60.000 orang dan diprediksi terus meningkat.

Sebetulnya ada dua objek wisata yang bisa dinikmati wisatawan yang berkunjung ke Ujung Pandaran. Selain keindahan pantai, di bagian Utara pantai itu terdapat kubah atau makam seorang ulama besar setempat. Kubah ini juga kini menjadi tujuan wisata religi bagi umat Islam, khususnya dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Penataan Pantai Ujung Pandaran dilakukan bertahap sejak 2013. Berbagai pembenahan dilakukan, seperti membangun bundaran dan memperbaiki jalan. Kemudian seluruh permukiman nelayan yang saat ini ada di kawasan itu di relokasi ke tempat yang lebih representatif.

'Pembangunan rumah warga hampir selesai, dan ini terus kami genjot,' katanya. (RAFIUDIN/m)

Berita Terbaru