BORNEONEWS, Sampit - Supriono, 28, warga Desa Cempaka Putih, Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, gantung diri dengan menggunakan seutas tali, ketika sang ibu sedang pulang kampung ke Pulau Jawa.

Hal itupun membuat ibunya yang bernama Painah, 46, kaget karena saat pulang ke rumah pada Selasa (19/7/2016) dia melihat anak laki-lakinya itu sudah tergantung diri di dalam kamar.

'Korban pertama kali diketahui gantung diri oleh ibunya sendiri, yang baru pulang dari pulau jawa, sekitar pukul 09.30 WIB,' ujar Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan melalui Kapolsek Parenggean Iptu Saldikcy Zulanda Al Karim, Selasa (19/7/2016).

Tidak diketahui sejak kapan korban gantung diri, karena hingga saat ini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Selain itu, korban juga dibawa ke Puskesmas Parenggean, untuk dilakukan visum. Hal itu dilakukan guna mengetahui apakah memang murni bunuh diri, atau ada seseorang yang menggantungnya.

Sementara pristiwa itu terjadi pada saat korban ditinggal orangtuannya yang sedang mudik sejak 30 Juni 2016. Saat itu, pria  yang kesehariannya berjualan sayuran itu tinggal sendiri di rumah. Ia tidak ikut sang ibu pulang kampung.

Sedangkan untuk awal ia melakukan gantung diri itu belum diketahui persis. Karena warga sekitar juga baru mengetahui hal itu dari sang ibu yang baru pulang dari kampung halamannya. Warga sekitar pun geger, dan langsung mendatrangi TKP untuk melihat langsung kejadian tersebut.

'Dari pemeriksaan saksi-saksi, pada Senin (18/7/2016) siang, tetangga masih melihat korban berada di rumah itu. Dan kemungkinan besar, gantung diri itu dilakukan pada malam hari,' ungkap Saldikcy. (M HAMIM/m)