Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Kelurahan Baru Pangkalan Bun Keluhkan Polusi Pelebur Emas

  • Oleh Cecep Herdi
  • 03 Agustus 2016 - 17:35 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sejumlah warga di Kelurahan Baru, belakang Swiss Belinn Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, mengeluhkan pencemaran udara dari cerobong pelebur emas. Cerobong asap dari pelebur emas milik salah satu warga itu mencemari udara di perkampungan padat penduduk tersebut.

"Itu rumahnya yang melebur emas, asapnya bau," kata salah satu warga sebut saja Soleh, sambil menutupi hidungnya mempraktekan dampak pencemaran udara yang langsung dirasakan masyarakat, di Pangkalan Bun, Rabu (3/8/2016).

Saat Borneonews menyambangi rumah beratap warna biru tersebut, nampak cerobong asap di atas bagian belakang rumah menjulang ke atas. Cerebong tersebut terbuat dari pipa paralon tegak lurus ke atas. Cerobong tersebut juga diikat menggunakan tiga tali yang dibentangkan untuk memperkuat posisi berdirinya.

Namun sayang,  saat Borneonews ke lokasi, pemilik tidak ada di tempat. Cerobong tersebut juga tidak mengeluarkan asap. "Biasanya dia (Pelebur emas) melebur emasnya pagi dan sore," jelasnya.

Ia yang tinggal berjarak 50 meter khawatir jika asap tersebut mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan. Warga meminta pihak berwenang segera meninjau ke lokasi, apakah asap yang ditimbulkan berbahaya bagi warga sekitar atau tidak.

Warga lainnya yang juga enggan namanya, mengaku sudah komplain, tetapi si tetangga pelebur emas tersebut, tidak bereaksi. Protes tetangganya tidak digubris.

"Asap dari cerobong orang peleburan emas ini bahaya buat kesehatan, baunya seperti bau pembersih kimia untuk pakaian. Hampir setiap pagi tetangga di sekitar sini mencium bau tersebut," jelasnya.

Ia menambahkan, cerobong asap dari pelebur emas itu sudah lama ada. Dan tidak sedikit warga yang sudah menderita gangguan pernafasan akibat sering menghirup asap tersebut.

Kepala BLH Kobar, Fahrizal Fitri belum mengetahui adanya aktivitas pelebur emas rumahan di pemukiman warga tersebut. "Di sebelah mana itu Belum ada izinnya itu. Besok kami kroscek ke lokasi."

Fahrizal Fitri memastikan, jika asap pelebur emas itu menyebar ke pemukiman warga, dampaknya sangat buruk dan berbahaya bagi kesehatan. "Sebetulnya gak boleh ada aktivitas seperti itu, apalagi di tengah pemukiman padat penduduk. Ada proses dan langkah yang harus dilalui oleh pelebur emas itu supaya aman bagi warga sekitar." (CECEP HERDI/N).

Berita Terbaru