Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Batam Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dua Remaja Pembantu di Klinik Bersalin Muara Teweh Alami KDRT

  • Oleh Ramadani
  • 04 Agustus 2016 - 19:50 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - Dua remaja pembantu rumah tangga di sebuah Klinik Bersalin di sekitar Jalan Pandreh, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, diduga mengalami aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kedua perempuan yang masih tergolong remaja itu, didatangkan dari Medan, Sumatera Utara.

Ketua RT 29, Kelurahan Lanjas, Supriyadi saat dimintai keterangan oleh wartawan mengatakan, kedua korban itu sempat melarikan diri keluar rumah untuk menghindari aksi kekerasan dari sang manjikan yang tak lain pemilik Klinik Bersalin Christina. Menurut pengakuan seorang bocah bernama Sumandra Simatupang berusia 13 tahun itu baru lima bulan berada di Muara Teweh.

Sabtu (30/7/2016) dini hari, sekitar pukul 03.00 dini hari, ada telpon dari temannya, Mansur, yang mengabarkan, ada warga terlantar, diduga mengalami kekerasan. Karena diminta datang, Supiyadi bergegas ke sana, meski lokasi tempat kejadiannya masuk wilayah RT 17 Kelurahan Lanjas. "Karena waktu itu teman saya minta pertolongan, lalu saya datang,' kata Supri di rumahnya, Rabu (3/8/2016).

Sampai di depan rumahnya, melihat pintu rumahnya tertutup. Saat ditelepon, Mansur bilang ada di belakang rumah di sekitar alang-alang ujung Bandara Beringin Muara Teweh. Ternyata posisinya persis berada di ujung bandara Beringin Muara Teweh atau tepatnya belakang pencucian kendaraan Anisa.

'Sampai di sana, anak itu langsung lari bersembunyi masuk alang-alang, namun ketika saya panggil anak itu datang menemui dengan mengatakan saya takut om.  Saya melihat kondisi tubuh anak tersebut kurus, kamu belum makan, ya saya lapar om,' tutur Supri.

Anak itu menolak kembali ke rumah majikannya. Ia takut, karena setiap hari selalu mendapat perlakuan kekerasan dari majikannya. Melihat kondisi itu, Supriyadi, menghubungi pihak Polsek Teweh Tengah. Ia kasihan melihat di sekitar wajah korban terdapat bengkak lebam warna hitam serta di bagian dahi juga terdapat benjolan diduga bekas benturan ke tembok atau benda keras lainnya, bahkan nyaris tidak dapat melihat, karena bengkak di sekitar mata.

Sekitar pukul 06.00 WIB pihak Polsek Teweh Tengah datang menjemput anak tersebut menggunakan mobil patroli. Namun entah kenapa anak tersebut dipulangkan oleh pihak Polsek dengan menaiki ojek kembali ke rumah majikannya.

Puncaknya Senin (1/8) malam, kekerasan kembali terjadi hingga kedua pembantu baik anak di bawah umur maupun yang dewasa berumur 23 tahun melarikan diri bersembunyi masuk alang-alang ujung bandara tersebut hingga menghebohkan warga sekitar. Anak tersebut sempat diantar ke rumah Kasat Intelkam Polres Barut, namun menurut informasi anak tersebut kembali dijemput majikan laki-laki yang baru datang dari Palangka Raya.

Sejumlah warga sekitar minta masalah tersebut diproses secara hukum. Dimohonkan pula agar pemulangan keduanya difasilitas pihak lain, sebab dikhawatirkan justru pemulangan kedua akan tidak sampai kampung halamannya. (RAMADANI/N).

Berita Terbaru