Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kemendikbud Diminta Perhatikan Kondisi Daerah sebelum Tetapkan Kebijakan

  • Oleh Rafiuddin
  • 12 Agustus 2016 - 16:00 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diminta memperhatikan kondisi daerah sebelum menetapkan kebijakan. Rencana penerapan full day school atau sekolah seharian penuh yang diwacanakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi, dinilai tidak cocok, terutama untuk sekolah-sekolah di wilayah pelosok.

'Saya kurang sependapat dengan rencana itu. Kasian anak-anak kalau harus dipaksanakan sekolah seharian penuh,' kata anggota DPRD Kotim, Hary Panca Setia, di Sampit, Kamis (11/8/2016).

Menurut Hari, yang harus dipikirkan pemerintah saat ini, bagaimana memantapkan sistem pendidikan yang ada dengan memberikan metode pengajaran lebih efektif sesuai kondisi daerah. Sehingga metode pengajaran itu menyenangkan dan tidak menjenuhkan bagi siswa, sehingga menghasilkan pendidikan berkualitas.

Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Suparmadi mengatakan, apapun yang menjadi kebijakan pemerintah pusat, pihaknya siap menerapkan. Namun perlu dilakukan sosialisasi sebelum gagasan itu diterapkan di sekolah-sekolah, terutama di daerah. 'Mengenai kebijakan Kementerian, kita sebagai aparatur pemerintah di daerah siap melaksanakan, selama kebijakan itu baik, kami akan sambut baik,' ujar Suparmadi.

Tentu gagasan itu menurut dia tidak bisa diterapkan langsung, harus dikaji dari berbagai sisi. Dan perlu dilakukan pemetaan sekolah yang akan dijadikan contoh penyelenggaraan Full Day School tersebut. Kemudian dilakukan secara bertahap karena menyesuaikan dengan kondisi siswa. Sebab, selama ini siswa tidak terbiasa pulang sore, dipaksa untuk sekolah sehari penuh, itu dikhawatirkan akan menjenuhkan.

Selain itu, dibutuhkan sarana dan prasarana pendukung untuk menerapkan gagasan tersebut. Apakah harus dilakukan penambahan jam pelajaran serta metodologinya seperti apa. Itu semua harus menjadi bahan pertimbangan pemerintah pusat jika menerapkan system sekolah sehari penuh itu.

'Dilihat dulu sekolah yang mampu melaksanakan itu. Mungkin kebijakan ini yang terbaik menurut pemerintah pusat. Tapi dilihat dulu kondisi daerah, karena kita ketahui kondisi di wilayah kota dengan pedalaman tidak sama, jadi untuk menerapkan ini tidak mudah,' ujar Suparmadi.

Menurut Suparmadi, penerapan full day school ini sifatnya tidak harus atau tidak ada pemaksanaan. Artinya, jika memang ada sekolah di Kotim yang mampu melaksanakannya tidak masalah. Hanya, tetap harus dibicarakan dengan wali murid dan termasuk juga Dinas Pendidikan. Jangan sampai setelah dilaksanakan timbul ketidakpuasan dari orang tua siswa. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru