Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Wonosobo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lahan Ediansyah Akhirnya Padam dengan Heli Water Bombing

  • Oleh Cecep Herdi
  • 12 Agustus 2016 - 18:52 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Lahan Ediyansyah di Kampung Bungur, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat (Kobar), yang hampir sepekan ini terbakar, akhirnya padam dengan water bombing. Kebakaran di lahan seluas 48 hektare lebih itu, menimbulkan kabut asap ke seluruh pelosok Kota Pangkalan Bun.

Helikopter water bombing yang dikirim Badan Nasional Penanggulang Bencana (BNPB) pusat, Jumat (12/8/2016), sudah dioperasikan. Dua heli berwarna biru dan kuning bertuliskan BNPB itu, dioperasikan untuk mengebomkan (menjatuhkan) air dari udara ke lahan Ediyansyah itu.

"Tadi pagi sudah mulai digunakan untuk memadamkan kebakaran di daerah Kecamatan Arut Selatan (Arsel)," kata Koordinator Satgas Karhutla Kobar, yang juga Dandim 1014 Pangkalan Bun, Letkol Inf Wisnu Kurniawan, Jumat (12/8/2016).

Menurutnya, kedatangan dua helikopter dari pemerintah pusat itu sangat membantu pihaknya dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kobar. Sebab pemadaman api akan lebih cepat jika dilakukan dengan menjatuhkan air dari udara dengan jumlah yang banyak.

Berdasarkan laporan, di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) baru saja terjadi kebakaran lahan. "Iya ini baru terima laporan ada kebakaran lahan di Kecamatan Kolam, tapi untuk data jelasnya belum saya terima," ujarnya.

Danlanud Iskandar Pangkalan Bun, Letkol Pnb Ucok Enrico Hutadjulu belum memberikan keterangan terkait pengoperasian dua helikopter water bombing tersebut di Lanud Iskandar Pangkalan Bun. "Saya masih di Jakarta, Senin atau Selasa pekan depan saja wawancaranya," kata Letkol Ucok melalui pesan singkat, Jumat sore ini.

Kepala Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kobar, Hermon F Lion menyebut, ada empat titik api di lahan warga di kampung Bungur itu, yang berhasil dipadamkan oleh helikopter water bombing. Api berhasil dipadamkan di lahan gambut dan hanya menyisakan kepulan asap yang membumbung tinggi ke udara.

Di tempat berbeda, usai pemadaman itu, juga terjadi kebakaran lagi di kilometer 13 dan 35 jalan Pangkalan Bun Kolam di lahan Hutan Produksi (HP) seluas 10 hektare yang sebelumnya sempat terbakar. Namun Hermon belum menerima laporan apakah api sempat dipadamkan oleh tim water bombing dari udara atau belum sore ini.

"Empat titik api di Bungur, semua berhasil dipadamkan oleh Helikopter, kalau api yang muncul lagi di Kecamatan Kolam saya belum menerima laporannya apakah sudah ditangani tim dari udara atau belum. Kalau belum, besok pagi mereka bergerak," kata Hermon.

Ia menyebut, Helikopter jenis Bell ini diperkirakan mampu menampung maksimal 6 awak, termasuk pilot dan copilot. Lebih kecil dibanding helikopter Mi-8 yang dikirim BNPB pusat tahun lalu ke Kobar. "Pilotnya dari pusat juga, orang luar negeri dua-duanya, dalam operasinya dibantu sama tim penanganan karhutla dari TNI AU," jelas Hermon.

Heli tersebut mulai mengudara dari Lanud Iskandar pukul 08.30 WIB setelah kru dan tim penanganan karhutla selesai melakukan moorning breifing di Bandara tersebut. Diperkirakan, heli selesai memadamkan api di lahan gambut di kampung Bungur pada sore ini.

"Heli dua-duanya langsung terbang dan bergantian memadamkan api di Bungur," tutur Hermon.

Sementara itu, Kepala BMKG Pangkalan Bun melalui Prakirawan BMKG Yolanda P Destyagani menyebut, selama bulan Juli ada empat hotspot terpantau, sedangkan di Kabupaten Sukamara ada tiga. "Untuk bulan Agustus, Kobar mengalami penambahan berjumlah 20 hotspot dan Kabupaten Sukamara delapan hotspot."

Sebelumnya, Kepala BNPB, Laksda (Purn) Willem yang tiba di Pangkalan Bun, Kabupaten Kobar mengatakan, Pemerintah pusat akan mengerahkan empat Helikopter ke Kalteng untuk melakukan pendampingan dalam menangani karhutla.

"Helikopter yang diperbantukan dua unit, yang akan diposisikan siaga di Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Dua unit sedang dalam perjalanan menuju ke Palangka Raya dan sama halnya akan siaga di provinsi," kta Willem. (CECEP HERDI/N).

Berita Terbaru