Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sabu Raijua Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Minta Pemkab Kapuas Programkan Cetak Sawah

  • 14 September 2016 - 12:30 WIB

BORNEONEWS, Kapuas - Warga Desa Keladan, Kecamatan Mantangai meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas melakukan program cetak sawah karena berladang dilarang. Petani ladang terancam tidak bisa beraktivitas berladang . Larangan membakar lahan, yang dipercaya bisa menyuburkan tanah, ternyata dilarang, sehingga masayarakat di kawasan nonpasang surut tidak bisa beraktivitas.

"Pemerintah Daerah harus mencari solusi agar petani ladang bisa bernafas lega, dengan program cetak sawah dan kita meminta Pemkab segera merealisasikan program tersebut." kata Ketua DPRD Kapuas, Algrin Gasan, Selasa (13/9/2016).

Menurut Algrin, petani ladang terancam tidak bisa melakukan aktivitas berladang .Sebab dengan membakar bisa menyuburkan tanah, kalau itu di larang tentu masayarakat di kawasan nonpasang surut tidak bisa beraktivitas. "Kalau pembakaran ladang dilarang tentu akan menghambat aktivitas masyarakat nonpasang surut di mana itu sudah menjadi tradisi mereka, kalau tidak membakar tentu tidak akan subur tanah untuk bercocok tanam."

Algrin, yang juga politis Partai Golkar menjelaskan, kalau program cetak sawah tidak dilaksanakan di sana, seharusnya ada koordinasi dari tingkat bawah untuk melindungi warga apabila melakukan aktivitas pembakaran ladang untuk menanam padi.

"Solusi yang harus dipikirkan kalau ada masyarakat yang membakar untuk kepentingan berladang harus melapor ke Kades dan kades melapor ke Polsek bahwa warga mau membakar untuk kepentingan berladang."ungkapnya.

Jangan disamakan dengan daerah pasang surut yang sudah barang tentu ada program cetak sawah dengan sistim irigasi serta bantuan alat pertanian dan Pemkab Kapuas melalaui Dinas Pertanian harus mengupayakan agar masyarakat di non pasang surut tidak lagi berladang berpindah dengan cara membakar tetapi bagaimana cara mencetak sawah dan ini tantangan bagi Distantura kedepan.

"Ini suatu tantangan bagi Distantura untuk program cetak sawah di darah non pasang surut.Kalau bisa sistim irigasi menggunkan air hujan buat saja embung untuk penampungan air,tetapi harus melalui kajian serta penelitian," pungkasnya. (DJEMMY NAPOLEON/N).

Berita Terbaru