Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lahan Satu Setengah Hektare di Kotawaringin Barat Terbakar

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 14 September 2016 - 17:10 WIB

BORNEONEWS, Kobar - Lahan seluas satu setengah hektare di Jalan Tatas, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), terbakar, Rabu (14/9/2016), sekitar pukul 13.00 WIB. Lahan berisi semak belukar serta ilalang tersebut baru saja ditebas dan disemprot dengan bahan kimia (rondap) oleh pemiliknya. Di lahan itu juga terdapat ratusan pohon tanaman Akasia. 

Akibat hembusan angin kencang dan ditunjang oleh bekas tebasan semak yang sudah mengering membuat api dengan cepat membesar dan menjalar serta menghanguskan pohon-pohon akasia disekitarnya.

Dua unit mobil tangki pemadam kebakaran milik Dinas Kehutanan Kobar dengan 15 orang personil serta dibantu enam orang Satgas Karhutla berjibaku memadamkan api di tengah pekatnya asap yang menghitam. 

Kekompakan tim terlihat saat memadamkan api, puluhan personil baik dari Dishut dan Satgas Karhutla sudah mengerti tugas masing-masing. Kekompakan yang dibangun dalam mengatasi karhutla itu membuahkan hasil dalam waktu satu jam atau sekitar pukul 14.00 WIB api dapat dijinakan. 

Kepala Bidang Perlindungan Konservasi dan Pengamanan Hutan, Dinas Kehutanan Kotawaringin Barat, Edi Heriansyah memperkirakan lahan berupa semak dan tanaman Akasia yang terbakar mencapai satu setengah hektare. 

Melihat kondisi lahan yang baru saja ditebas dan dirondap ia menduga lahan tersebut sengaja dibakar. Walau begitu, ia belum mengetahui siapa pemilik lahan yang terbakar tersebut, warga sekitar kebakaran pun sulit dimintai keterangan terkait siapa pemilik dari lahan tersebut.

"Tim kita bagi dua, karena bagian belakang lahan yang terbakar ini dekat dengan rumah penduduk, kita lokalisir dan memastikan api tidak menjalar ke arah rumah warga. Terkait siapa pemilik lahan itu kita belum mengetahuinya," tegas Edi di lokasi kebakaran lahan, Rabu (14/9/2016).

Sementara itu, warga sekitar yang dimintai keterangan oleh Borneonews terkait sumber api dan siapa pemilik dari lahan yang terbakar tersebut tidak ada yang mengetahuinya. Bahkan mereka cenderung menghindar saat ditanyai. Dari empat warga yang ditanyai, semuanya mengatakan, mereka  orang baru yang tinggal di daerah itu, sehingga tidak tahu siapa pemilik lahan.

Menanggapi hal ini, Edi Heriansyah kembali menegaskan, inilah yang menjadi kendala Satgas untuk mengungkap siapa pelaku pembakaran lahan tersebut. Untuk itu ia berharap masyarakat bersikap proaktif dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Peran serta masyarakat dinilainya sangat vital karena mereka yang bersinggungan langsung dengan pemilik lahan.

"Nanti kalau sudah dikasih garis polisi oleh aparat yang berwenang baru mengaku siapa pemiliknya, ini sudah terjadi di beberapa lokasi kebakaran yang kita tangani, sulit mencari tahu siapa pemilik lahan tersebut," ujar dia. (KOKO SULISTYO/N).

Berita Terbaru