Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bengkulu Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kemenkes Anggap Kabupaten Kotawaringin Barat Berhasil Berantas Penyakit Kaki Gajah

  • Oleh Wahyu Krida
  • 02 Oktober 2016 - 17:10 WIB

BORNEONEWS. Pangkalan Bun - Ada kabar yang menggembirakan, jelang HUT ke 57 Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) tahun ini. Kabupaten Kobar menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah yang berhasil mendapatkan Piagam Eleminasi Filariasis atau penyakit kaki gajah oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Dengan piagam tersebut, artinya kabupaten Kobar dinyatakan berhasil melakukan eleminasi atau pemberantasan penyakit penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing yang cara penularannya melalui perantaraan gigitan nyamuk ke tubuh manusia .

Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar Arif Susanto, Minggu (2/10/2016) menjelaskan, piagam tersebut akan diserahkan oleh Menteri Kesehatan dalam kegiatan Bulan Pencanangan Eleminiasi Kaki Gajah Nasional yang digelar di Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalteng Senin (3/10/2016).

"Piagam tersebut rencananya akan diserahkan oleh Menteri Kesehatan kepada Bupati Kobar yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan drg Dwi Ratna Soeryandari. Tentunya keberhasilan ini didapatkan setelah tim dari Kemenkes beberapa kali melakukan survei atas upaya yang telah di lakukan Kabupaten Kobar guna pemberantasan Filariasis," jelas Arif melalui sambungan telepon disela perjalannya menuju Kabupaten Gunung Mas.

Menurutnya program pemberantasan penyakit filariasis di Kabupaten Kobar mulai digelar sejak 2007. 

"Dari program tersebut dicanangkan hingga tahun 2011 kita secara terus menerus menggelar pengobatan massal. Kemudian untuk mengetahui apakah program tersebut berhasil atau tidak, tim kemenkes melakukan tiga kali survei untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengobatan terhadap penderita kaki gajah yang dilaksanakan tahun 2012, 2014 dan 2016," ujarnya.

Ia menjelaskan dalam survei tersebut, tim Kemenkes mengambil sampel darah dari bagian jari anak setingkat SD.

"Pada survei terakhir yang dilakukan awal tahun 2016 ini didapatkan 1547 sampel. Hasilnya hanya ada 4 sampel darah yang dianggap positif terdapat cacing parasit kaki gajah. Hal tersebut sangat jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh kemenkes yaitu dari 1547 sampel maksimal terdapat 18 sampel yang dianggap positif," pungkasnya. (WAHYU KRIDA/m)

Berita Terbaru