Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Natuna Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menkes: Penyakit Kaki Gajah Masih jadi Masalah Serius

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 04 Oktober 2016 - 12:30 WIB

BORNEONEWS, Gunung Mas - Penyakit kaki gajah (Filariasis) masih menjadi masalah serius di Indonesia. Penyakit ini bisa menular ke siapa saja, baik orang dewasa, remaja maupun anak-anak. Pemerintah daerah harus melihat dari multifactor dalam penanganan penyakit kaki gajah. Sebab Indonesia, negara tropis yang mudah sebagai tempat perkembangan penyakit yang disebarkan melalui nyamuk. Pemerintah pusat, akan terus membantu dalam obat-obatan, namun terus melakukan pemetaan mana yang endemis dan tidak.

"Cara melihatnya harus dari Multifactor. Bantuan obat akan diberikan tapi gak bisa terus-menerus. Pemetaan daerah mana yang kurang selalu diberikan, bayi, balita dan anak sekolah. Kalau sudah baik, harus stop dan didampingi dengan makanan lokal," terang Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek usai meninjau RSUD Kuala Kurun, Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Senin (3/10/2016).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, Oscar Primadi kepada Borneonews menjelaskan, Filiariasis adalah penyakit menular yang menyerang saluran dan kelenjar limfe serta disebabkan cacing filaria. Penularannya oleh nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis). Bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin, baik pada perempuan maupun laki-laki.

Untuk dapat bebas dari kasus penyakit kaki gajah, pemerintah mencanangkan 1 Oktober sebagai Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah (BELKAGA) melalui Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis. Program eliminasi ini dilaksanakan melalui Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) filariasis di daerah endemis menggunakan DEC dan Albendazole. Pengobatan ini diberikan setahun sekali selama minimal lima tahun berturut-turut.

"Kegiatan Belkaga dilakukan serentak di 189 kabupaten/kota endemis. Saat ini Filariasis masih menjadi endemis di 239 kabupaten/kota di Indonesia. Beberapa di antaranya telah melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis selama 5 tahun. Program minum obat ini akan dilakukan berturut-turut selama lima tahun dan satu tahunnya cukup hanya meminum sekali," jelasnya.

Diharapkan, sambungnya, dengan program ini Indonesia dapat bebas penyakit kaki gajah 5 tahun mendatang.  Sasaran program Belkaga ini adalah 102 juta jiwa penduduk yang rawan terserang penyakit.

"Kegiatan ini untuk mencegah penyebaran Filariasis lebih jauh karena jika sudah terkena akan sulit diobati. Apalagi sejak awal penyakit ini tidak mempunyai gejala yang jelas, dan cacingnya pun berkembang biak serta menyumbat saluran getah bening. Oleh karena penyakit ini sangat serius, maka perlu untuk melakukan upaya diseminasi informasi yang komprehensif kepada masyarakat  luas," katanya.  (M. MUCHLAS ROZIKIN/N).

Berita Terbaru