BORNEONEWS, Palangka Raya - Terungkapnya praktik mucikari melalui online yang dilakoni Andi (29th) warga Jalan Yos Sudarso III kian meradang. Mulai dari kabar yang beredar bahwa pelanggannya dari mahasiswa, pengusaha, serta pejabat, hingga anak asuh Andi kebanyakan dari kalangan pelajar, tamatan SMA, bahkah mahasiswi.

Data yang dihimpun Borneonews di Dit Reskrimsus Polda Kalteng, saat bertransaksi di SwissBel Hotel Danum Palangka Raya, Andi menawarkan enam ladies. Satu di antaranya masih di bawah umur dan baru tamat SMA pada 2016 ini. Andi juga menyediakan jasa ladies sesuai kebutuhan pelanggan melalui Facebook.

Direktur Reskrimsus Polda Kalteng Kombes Pol Asep Taufik melalui Kasubdit Eksus AKBP Budi Rachman menjelaskan, saat anggota melakukan undercover buy pelaku sanggup menyediakan ladies yang masih ABG.

'Saat kita undercover buy, pelaku menawarkan enam ladies. Dari keenam ladies tersebut, satu masih tamatan SMA tahun ini. Namun ini masih kita kembangkan lagi, jika pelaku sanggup menyediakan ladies sesuai permintaan pelanggan. Berarti diindikasikan masih banyak korban yang menjadi anak asuh pelaku dari kalangan pelajar dan mahasiswi,' jelas Budi kepada Borneonews, di Palangka Raya, Rabu (5/10/2016).

Budi mengungkapkan, menurut pengakuan kedua korban yang masing-masing berinisial VN, 18, dan HM, 17, mereka mengaku baru sekali melakukan hal tersebut. Dan tidak saling kenal satu sama lain.

'Korban mengaku baru sekali ini saja. Namun dilihat dari percakapan melalui BBM, gaya bicaranya sudah seperti berulang kali,' ujar Budi.

Sebelumnya, seorang oknum Satuan Pengamanan (Satpam) pada Mega Town Square (Metos), Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, diciduk. Pria berusia 29 bernama Andi ini, diduga kuat membuka praktik mucikari terselubung melalui jejaring sosial facebook. Ia ditangkap polisi melalui Undercover Buy di Swissbell Hotel Danum Palangka Raya, Rabu (28/9) sekitar pukul 20:30 WIB. (BELLA/m)