BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Festival Keraton Nusantara (FKN) X Tahun 2016 yang digelar di Kabuapten Kotawaringin Barat (Kobar), diharapkan tidak dimanfaatkan oleh pihak tertentu manapun, untuk mendulang dukungan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kobar 2017. Diharapkan FKN X dapat dimanfaatkan untuk pengembangan potensi ekonomi dan pembuktian diri masyarakat Kobar menggelar kegiatan besar bertaraf nasional, bahkan internasional.

Ketua Komisi A DPRD Kotawaringin Barat Akhmad Subandi menegaskan, FKN X tahun 2016 pada 9-12 Oktober ini, sarat akan nilai-nilai budaya keraton kesultanan dan kerajaan nusantara. Sehingga ia berharap hajatan besar tersebut tidak dinodai oleh kepentingan politik Pilkada Kobar.

"Menjadi perhatian kita bersama. Jangan sampai ternodai pelaksanaan FKN ini dengan kehadiran raja raja se-Nusantara yang terdiri dari berbagai suku, untuk kepentingan pemenangan salah satu kandidat," ujar Akhmad Subandi, Senin (11/10/2016)

Akhmad Subandi menyebut, ada sejumlah indikasi negatif yang muncul memanfaatkan berkumpulnya para raja-sultan se-Nusnara, untuk mendulang dukungan Pilkada Kobar. Mengakibatkan hikmah dan kesan yang muncul dari penyelenggaraan FKN yang dibiayai miliaran rupiah anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kobar ini, menjadi negatif.

"Karena indikasi pengkondisian kehadiran raja-raja atau sultan terhadap suku dan kelompok tertentu, sangat kita sesali jika hal ini terjadi. Biarkan raja-raja kita bermusyawarah dan berinteraksi sesama kerajaan. Terutama terhadap masyarakat Kobar. Sehingga muncul kebersamaan sebagai sesama anak anak bangsa dalam mengisi pembangunan"

Akhmad Subandi berharap, penyelenggaraan FKN ini memberikan dampak yang luar biasa bagi pembangunan, maupun peningkatan ekonomi, di semua lini kehidupan warga Kobar. Selain itu, FKN juga dinilai akan jadi suatu momentum pembuktian, masyarakat Kobar. Yakni mampu menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelenggaraan even nasional. Sehingga melalui even besar ini, potensi wisata budaya Kobar juga dapat lebih dikenal lebih luas lagi. (RADEN ARYO/m)