Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Jember Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Puluhan Guru SMK Pertanian dan Perkebunan Ikut Pelatihan Kelapa Sawit

  • Oleh Cecep Herdi
  • 15 Oktober 2016 - 07:45 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sebanyak 30 guru SMK Pertanian dan Perkebunan dari lima Kabupaten ikut pelatihan menjemen kelapa sawit.

Program yang diselenggarakan Kementerian Keuangan melalui Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan berlangsung selama enam hari ini dilaksanakan oleh Institut Pertanian (Instiper) Jogjakarta di Hotel Mahkota, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat. Instiper yang ditunjuk sebagai pelaksana pelatihan di lapangan memiliki tiga program pelatihan yakni untuk siswa SMK, guru SMK, dan para petani kelapa sawit.

"Kegiatan ini merupakan rangkaian dari progran pelatihan menejemen kelapa sawit terhadap siswa SMK, guru SMK, serta para petani se provinsi Kalteng," ucap wakil rektor 1 Instiper Jogjakarta, Sri Gunawan, Jumat (14/10/2016)

Dalam pelatihan yang dibuka langsung oleh kepala dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kobar, Aida Lailawati itu menghadirkan tiga puluh guru dari 20 SMK yang ada di Kabupaten Kobar, Lamandau, Sukamara, Seruyan, dan Kotawaringin Timur (Kotim).

"Target utama pelatihan ini yakni meningkatkan produktifitas kelapa sawit terutama di perkebunan rakyat," jelas Sei Gunawan.

Kepala Disdikpora Kobar Aida Lailawati mengatakan, komuditi yang perlu dibanggakan khususnya oleh Kabupaten Kobar yakni kelapa sawit. Sehingga, dari sisi pendidikan, ilmu mengenai pengelolaan menejemen serta tekhnis kelapa sawit perlu terus ditingkatkan. Pihaknya berharap melalui kerjasama antara Instriper Jogja dan BPDPKS yang menghasilkan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang perkebunan kelapa sawit bagi peserta latihnya.

"Kami patut berterimakasih bagi tim Instiper melalui pelatihan ini selain menambah pengawasan dan pengetahuan, paling tidak ke depan siswa siswi yang keluar dari SMK Pertanian dan Perkebunan memiliki kompetensi sesuai jurusannya termasuk pengetahuan terhadap kelapa sawit yang bisa mereka tularkan kepada orang tua dan masyarakat," harap dia.

Aida juga berpesan kepada Instiper untuk menambah jumlah kuota peserta pelatihan tersebut.

"Kalau pesertanya hanya tiga puluh orang itu kurang pak, apalagi se-Kalteng. Kuota hanya tiga puluh untuk se Kabupaten Kibar saja masih kurang. Karena kami memiliki SMK di setiap Kecamatan. Ke depan semoga ada penambahan jumlah pesertanya," (CECEP HERDI/m)

Berita Terbaru