Aplikasi Kawal Pilkada dan Manajemen Relawan

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sistem Pengelolaan PLTBg Bantuan ESDM Tunggu Keputusan Bupati Lamandau

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 21 Oktober 2016 - 18:06 WIB

BORNEONEWS, Lamandau - Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Lamandau menyebutkan sistem pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) belum ditetapkan dan harus menunggu arahan serta keputusan Bupati Lamandau, Marukan. Seperti diketahui, tahun 2016, Lamandau memperoleh bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg).

"Pembangkit Listrik Tenaga Biogas ini bantuan atau hibah dari pemerintah pusat. Nantinya akan diserahkan ke Perusda (Bajurung Raya) untuk pengelolaannya," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Lamandau, Tuti Darianti, saat dibincangi Borneonews, usai rapat koordinasi tentang pengelolaan PLTBg, di Aula Setda Lamandau, Nanga Bulik, Kamis (20/10/2016).

Pembangkit listrik yang sumber bahan bakunya akan menggunakan limbah cair pabrik kelapa sawit (PKS) ini nantinya diharapkan bisa menjadi solusi atas krisis daya listrik di Lamandau selama ini. Kepala Distamben Lamandau, Tuti Darianti, mengatakan, untuk pengelolaan PLTBg tersebut nantinya akan diserahkan ke perusahaan daerah (Perusda) Bajurung Raya.

Dia menyebut, sesuai Permen ESDM nomor 27/2014, untuk PLTBg ini pengelolaanya bisa menggunakan sistem Independent Power Producer(IPP) dan juga Excess Power. "Tetapi, kita mengusulkan untuk pengelolaanya menggunakan sistem Excess Power, karena untuk jaringan distribusi nantinya akan menjadi tanggungjawab PT. PLN dengan kerjasama penjualan daya," katanya.

Sebab, sambung Tuti, jika pengelolaannya nanti menggunakan sistem IPP untuk jaringan menjadi tanggungjawab pengelola dalam hal ini Perusda. Namun demikian, untuk sistem pengelolaanya ini baru sebatas wacana dan masih menunggu keputusan dari bapak Bupati.

PLTBg yang dibangun di salah satu PKS milik perusahaan besar swasta (PBS) di Lamandau ini akan menghasilkan daya sebesar 1 megawatt (MW).

"Nantinya, daya dari PLTBg tersebut akan dikoneksikan dengan PLTD yang ada di desa Kujan. Sehingga dengan adanya penambahan daya, kita harap akan mampu memenuhi kebutuhan daya yang selama ini memang masih kurang," terangnya.

Seperti diketahui, selama ini PLTD yang dikelola oleh PT. PLN Rayon Nanga Bulik hanya mampu menghasilkan daya kurang lebih 3 MW. Sedangkan kebutuhannya lebih dari itu. Akibatnya dayanya tidak mampu saat beban puncak. (HENDI NURFALAH/N).

Berita Terbaru