Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Beruk Ngamuk Serang Majikan di Sampit

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 31 Oktober 2016 - 18:26 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - Beruk mengamuk, dan menyerang majikannya. Puluhan warga Jalan Bata Merah, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, digegerkan dengan lepasnya seekor beruk atau dikenal warga Sampit  dengan bangkui, Senin (31/10/2016).  Beruk itu tidak hanya lepas, namun juga menggigit pemeliharanya, hingga mengalami luka di tangan.

'Iya saya menjadi korban gigitan Bangkui tersebut. Padahal hewan itu sudah tiga tahun saya pelihara,' ujar Jupri, pemelihara beruk, Senin (31/10/2016).

Jupri menceritakan, awalnyaSabtu (29/10/2016) sore dia bermain-main dengan beruk yang dinamainya Joker itu. Namun tiba-tiba dia langsung menyerang dan menggigit tangan majikannya itu. Hal itupun membuat tangannya terluka cukup parah. 

Mendapatkan serangan dari hewan itu, Jupri pun langsung jengkel dan tidak mau memberikan makanan kepada beruk itu. Bahkan dia juga tidak lagi bermain-main kepada satwa hingga Senin (31/10/2016).

Dengan adanya hal itu, rupanya membuat beruk itu mengamuk dan berhasil lepas dari kayu tempat Japri mengikat. Hal itupun membuat warga sekitar geger, karena mereka takut hewan tersebut juga menyerang mereka. Sehingga salah satu diantaranya langsung melaporkan ke polisi. 

Namun belum sempat polisi datang, dua orang warga yang berada di samping rumah Jupri memberanikan diri untuk menangkapnya. Hal itupun berhasil dilakukan, tanpa ada serangan dari hewan itu.

'Iya ada dua warga yang berhasil menangkapnya. Dan setelah itu langsung kami serahkan kepada pihak kepolisian. Bahkan saya juga sudah rela kalau memang harus hewan itu dibunuh,' ungkap Jupri. 

Sementara Komandan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit mengatakan, beruk atau dikenal dengan bangkui itu bukanlah satwa yang dilindungi. Sehingga tidak ada kewenangan kami untuk melakukan evakuasi. Namun kalau memang sang pemilik ingin dibantu, kami akan siap meniyapkan kandangnya, sebelum dilepas ke hutan. 

'Beruk bukan satwa dilindungi, jadi kalau memang mau dimusnahkan, itu terserah pemikinya saja,' kata Muri. 

Muri juga mengatakan beruk dengan umur setua itu memang sangat membahayakan, apalagi berjenis kelamin jantan. Dia akan tidak terkontrol kalau sudah birahinya memuncak. Sehingga hal itulah yang sangat membahakan. (M. HAMIM/N).

Berita Terbaru