BORNEONEWS,  Palangka raya -- SETELAH 29 hari melakukan pendalaman atas temuan mayat di Jalan RT A Milono Km 6,5 Palangka Raya dengan korban Rudi Hartono (31 tahun) warga Desa Anjir Kalampan, Kabupaten Pulang Pisau, polisi akhirnya menyimpulkan penyebabnya.

Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Erwin T H Situmorang mewakili Kapolres AKBP Lili Warli menduga, korban tewas lantaran gantung diri. 'Yang jelas terdapat bekas jerat leher. Kemudian di TKP (bawah pohon atau sekitar 30 meter dari jalan raya), ada bekas ranting yang patah. Ranting tersebut kita duga digunakan untuk gantung diri,' kata Erwin kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (4/11/2016).

Dugaan tersebut juga dikuatkan dari keterangan orang terdekat korban dengan jumlah 9 saksi. Mulai dari keluarganya, sampai kerabat dekat. 'Dari keterangan keluarga korban, memang sebulan sebelum ditemukan meninggal dunia, korban kerap lari sendiri lalu nyemplung ke danau. Nah pada saat itu korban diselamatkan oleh rekannya bernama Kences,' ungkap Erwin.  

Sementara itu, dari hasil visum, disimpulkan bahwa tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Meski demikian, penyidik juga tetap melakukan pendalaman apabila ditemukan bukti baru.

'Memang di bajunya ada tetesan darah. Sedangkan dicelananya tidak ada. Makanya saya sampaikan ke keluarga korban, tidak menutupkemungkinan akan dilakukan pendalaman lagi apabila ditemukan bukti baru. Yang jelas saat ini diduga karena gantung diri,' tutur Erin.

Sekedar mengingatkan, Rudi ditemukan tewas membusuk di Jalan RT A Milono Km 6,5 Palangka Raya, Jumat (7/10/2016) sekitar pukul 09.30 WIB. Kondisinya cukup memprihatinkan. Sekujur tubuhnya penuh dengan belatung. Bahkan bagian kepala sudah menjadi tengkorak. Kaki kiri sudah mulai tinggal tulang belulang, sedangkan kaki kanan masih terlihat agak utuh dengan tanda tato di bagian paha. (BY/*)