Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Tomohon Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Keberagaman Bangsa Adalah Kekayaan Tak Ternilai

  • Oleh James Donny
  • 16 November 2016 - 11:49 WIB

BORNEONEWS, PULANG pISAU -- Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo mengatakan bahwa keberagaman suku bangsa dan budaya merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Hal tersebut dikatakan Edy saat memimpin Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai di wilayah hukum Polres Pulang Pisau, yang digelar di halaman Kantor Pemkab Pulang Pisau, Selasa (15/11/2016).

Menurut Bupati dilihat dari aspek sosial budaya, Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga mengandung potensi konflik yang besar.

'Walaupun berbeda-beda kita harus tetap menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa agar tidak terjadi konflik, seperti yang tertulis dalan semboyan Negara kita yaitu, Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua,' kata Bupati dalam apel tersebut.

Masalah yang menyangkut persatuan dan kesatuan dan kejadian-kejadian yang mengancam kebhinekaan, dari waktu ke waktu bahkan dari hari ke hari, dan potensi sekteraian tampak semakin mengkristal.

Bupati mengharapkan agar masyarakat lebih mawas diri dalam menghadapi berbagai kejadian belakangan ini seperti adanya tindakan/ aksi demonstrasi 4 November 2016, dengan pengerahan massa yang cukup besar untuk mengawal fatwa MUI atas dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Non Aktif Basuki Tjahaja Purnama.

Kemudian adanya perang opini melalui media massa, media elektronik dan media sosial untuk saling menjatuhkan demi mencapai tujuan tertentu oleh individu atau kelompok. Adanya hasutan-hasutan/ provokasi melalui media tanpa berpikir dampak dan akibat yang akan timbul di Negara Indonesia tercinta ini. Adanya aksi bom Molotov di gereja Oikumene di Samarinda Kalimantan Timur, adanya rencana aksi lanjutan terkait proses hukum Basuki Tajahaja Purnama.

'Dengan adanya kejadian-kejadian tersebut di atas memunculkan opini bahwa Negara dianggap tidak mampu melindungi rakyatnya serta upaya untuk tidak mempercayai pemerintahan yang ada saat ini,' katanya.

Kabupaten Pulang Pisau kata Edy memliki semboyan 'Handep Hapakat'. Hal tersebut dapat kita jadikan sebagai pedoman dalam berkehidupan bermasyarakat di Kabupaten Pulang Pisau yang memiliki jiwa pembangunan tanpa mementingkan kepentingan pribadi terlebih dahulu. 'Masyarakat Pulang Pisau memiliki jiwa dan semangat 45 dan  semangat kebersamaan yaitu jiwa yang mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan individu dan golongan,' katanya.

Hadir juga mendampingi Bupati dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Pulang Pisau H Maruadi, Kapolres Pulang Pisau AKBP Budi Satria Nasution, Kepala Kejaksaan Negeri Pulpis Maryadi Idham Khalid, Kepala Kemenag Abdul Kholiq, serta pejabat dan jajaran yang ada di lingkup Polres dan Pemkab Pulang Pisau. (DY/*)

Berita Terbaru