BORNEONEWS, Palangka Raya - Kelelawar atau dalam bahasa Dayak Ngaju disebut "Bangamat" merupakan menu makanan yang terbilang ekstrem. Kebanyakan yang mengonsumsi kelelawar adalah masyarakat suku Dayak Manyan. Selain menjadi makanan khas bagi warga Manyan, kelelawar ternyata juga bisa dijadikan obat tradisional, terutama untuk penyakit asma.

"Kata orang empedu bangamat ini bisa untuk menyembuhkan asma. Saya awalnya juga tidak percaya tapi keponakan saya sendiri hanya satu kali menelan empedu bangamat, sampai sekarang tidak pernah kambuh lagi. Sedangkan obat saja harus beberapa kali dikonsumsi kan," ungkap Agau, salah seorang penjual kelelawar di Palangka Raya kepada borneonews.co.id, Minggu (15/1/2017).

Dikatakannya bahwa cara mengonsumsinya hanyalah empedu dicuci bersih, jangan sampai pecah ketika dipisahkan dari hati kelelawar. Setelah itu tinggal ditelan bulat-bulat.

Hal ini memang belum pernah dibuktikan secara ilmiah, namun ternyata sudah banyak bukti nyata dari khasiat empedu kekelawar ini.

Selain empedu kelelawar, menurut Agau, hati kelelawar juga mempunyai khasiat untuk mengobati penyakit asma, dagingnya pun mempunyai khasiat yang sama. Hanya saja jika empedu ditelan mentah-mentah, hati dan daging kelelawar dikonsumsi dengan cara dibakar untuk pengobatan asma.

"Kalau daging dan hatinya dibakar kalau mau dimakan untuk obat asma, dibakarnya juga tanpa bumbu," tambah Agau.

Menurut pria yang berjualan kelelawar sekitar tiga tahun ini, sudah banyak pelanggannya yang datang jauh-jauh hanya untuk membeli kelelawar demi alasan pengobatan. Jika dibandingkan antara pelanggan yang membeli untuk dikonsumsi dan yang untuk dijadikan obat, dikatakannya lebih banyak yang bertujuan untuk dijadikan obat.

"Bahkan haji-haji yang banyak beli kelelawar ini, katanya untuk obat," tambah Agau.

"Memang kelelawar ini terkenal untuk obat asma, tapi khusus untuk penyakit asma saja, tidak bisa untuk penyakit yang lain-lain. Kalau asma ringan kan menelan empedunya saja. Tapi kalau parah sekali katanya harus minum darah kelelawar mentah-mentah begitu, saya tidak tahu juga," tutupnya. (TESTI PRISCILLA/B-11)