BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Seorang pemandu wisata atau guide harus mengutamakan nama baik dan integritas dalam profesi. Menurut Aidi Syarifudin alias Ancis (33), ada pengalaman berharga hingga ia berkesimpulan, penting untuk menjaga nama baik dan integritas profesi.

"Sekitar tahun 2015 saya pernah mendapatkan ujian dan pengalaman berharga terkait menjaga nama baik," Ancis (33) Selasa (17/1/2017).

Ia menceritakan, saat itu dirinya sedang memandu empat orang turis asal Amerika Serikat. Mereka adalah pasangan suami istri dan dua laki-laki rekan senegara.

"Ternyata saat itu uang si perempuan hilang. Jumlahnya sekitar 800 dolar. Tetapi ia menceritakan hal ini ketika telah berada di Hotel di Pangkalan Bun," jelasnya.

Ia kemudian mencoba menelusuri kemana hilangnya uang milik turis tersebut. Namun tidak membuahkan hasil

"Karena menyangkut nama baik, saya mengatakan bahwa saya akan mengganti uang tersebut. Namun ada hal yang membuat saya dan pasangan suami istri tersebut curiga. Yaitu satu di antara rekan turis asal Amerika itu," ujarnya.

Setelah turis tersebut kembali kenegaranya, barulah semuanya terungkap.

"Ternyata kecurigaan kami benar. Uang tersebut dicuri oleh rekan senegara mereka. Saya dihubungi oleh suami istri tersebut agar tidak usah mengganti uang mereka yang hilang, karena itu bukanlah kesalahan saya," ujarnya.

Dari pengalaman tersebut, ia mengaku mendapatkan banyak pelajaran.

"Agar saya selalu waspada untuk mengawasi dan memandu para turis yang berwisata," ujarnya. (WAHYU KRIDA/B-2)