Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Mandailing Natal Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Seruyan Nihil Kasus Gizi Buruk

  • Oleh Parnen
  • 21 Januari 2017 - 14:05 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang ' Sejak awal 2014 hingga sekarang, belum ada laporan kasus gizi buruk yang umumnya diderita oleh balita dan anak-anak di Kabupaten Seruyan. Meski begitu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Seruyan terus berupaya melakukan penanggulangan pencegahan. Salah satunya, mengaktifkan kembali Posyandu di seluruh kecamatan dan meningkatkan kemampuan petugas dalam manajemen dan pelaksanaan tata laksana gizi buruk.

"Kita juga merutinkan sosialisasi baik melalui tenaga kesehatan maupun aparatur pemerintah baik di tingkat kecamatan maupun desa, serta perbaikan dan melengkapi prasarana yang masih kurang di fasilitas kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan, Mahdiansyah di Kuala Pembuang, Sabtu (21/1/2017).

Sampai saat ini, pihaknya belum menerima laporan kasus gizi buruk di wilayah Seruyan. Baik dari pihak Puskesmas ataupun masyarakat secara langsung. Sedangkan pada 2013 lalu, jumlah kasus gizi buruk tercatat sebanyak sembilan kasus. Enam kasus di antaranya terdapat di Kuala Pembuang I Kecamatan Seruyan Hilir, dan sisanya terdapat di Asam Baru Kecamatan Danau Seluluk.

"Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya gizi buruk ini. Selain disebabkan masalah kesehatan dan lingkungan, juga berkaitan dengan faktor lain seperti kemiskinan. Sehingga dari faktor kemiskinan itu menyebabkan kurangnya ketersediaan pangan di rumah tangga dan pola asuh anak menjadi keliru,' ujarnya.

Selanjutnya, kondisi kemudian mengakibatkan kurangnya asupan gizi dan balita sering terkena infeksi penyakit. Terlebih faktor lingkungan dengan sanitasi tempat tinggal yang buruk.

"Di samping penanganan gizi, penanganan terhadap ibu hamil juga menjadi perhatian Dinkes. Karena dari hasil pemantauan, mayoritas ibu hamil lebih memilih bersalin tidak pada fasilitas kesehatan. Melainkan melalui bidan atau dukun bayi. Terkait hal ini, Dinkes kemudian melakukan kemitraan dengan bidan bayi untuk lebih mengoptimalkan persalinan bagi ibu yang ingin melahirkan,' ungkapnya. (PARNEN/B-2)

Berita Terbaru