BORNEONEWS, Palangka Raya - Bangkai orangutan yang dibantai di Blok F11 areal PT Susantri Permai, Desa Tumbang Puroh, Kecamatan Sei Hanyo, Kabupaten Kapuas ternyata diolah untuk dimakan. Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng pun geram.

Berdasarkan informasi diperkuat bukti gambar yang didapat Borneonews.co.id, buruh perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan itu diduga sengaja memburu orangutan yang memasuki areal perkebunan. Berbekal senapan angin nyawa primata dengan kemiripan genetis mendekati 100 persen dengan manusia itu dihabisi.

Setelah dibunuh, bangkainya kemudian dibawa ke Kamp Tapak untuk dikuliti. Setelah itu diolah dengan bumbu sebelum dikonsumsi. "Berdasarkan informasi, Orangutan itu dikonsumsi setelah dihabisi," kata Divisi Informasi dan Komunikasi BOSF Nyaru Menteng, Montheredo Fridman, Selasa (14/2/2017).

Dalam kesempatan itu, Montheredo yang akrab disapa Agung sangat mengutuk keras tindakan itu. BOSF Nyaru Menteng berharap aparat segera mengusut pelakunya.

Lanjut dia, orangutan saat ini habitatnya sangat terancam. Bahkan primata endemik itu sudah masuk dalam statu terancam punah.

Di sisi lain kata Agung, membunuh hewan dilindungi merupakan suatu perbuatan pidana. Di sisi lain perbuatan keji itu bertentangan dengan upaya pihaknya dan pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan orangutan dari kepunahan. (RONI SAHALA/B-6)