Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Pekalongan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Banjir, Aktivitas Masyarakat Empat Desa di Lamandau Nyaris Lumpuh

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 17 Februari 2017 - 18:11 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Banjir yang disebabkan luapan air Sungai Menthobi di Kecamatan Menthobi Raya, Kabupaten Lamandau, menyebabkan sejumlah wilayah di empat desa terkepung air. Akibatnya, aktivitas masyarkat di empat desa tersebut nyaris lumpuh.

"Sampai saat ini memang tidak ada laporan terkait korban jiwa, tetapi akibat banjir ini aktivitas masyarakat di sana terhambat dan nyaris lumpuh," ungkap Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamandau, Masdiani, Jumat (17/2/2017).

Kondisi luapan air yang sempat mencapai ketinggian sekitar dua meter seperti di Desa Batu Ampar (Menthobi Raya), membuat aktivitas warga lumpuh total. Karena, kata dia, akses jalan perkampungan praktis tak bisa dilewati, untuk hilir mudikpun harus menggunakan sampan.

"Praktis warga di sana (daerah terdampak banjir) itu sulit untuk beraktivitas, karena debit airnya tinggi, paling beberapa diantaranya mengungsi ke tempat sanak saudarnya yang tidak terkena banjir," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan Camat Menthobi Raya, Riko Purwanto. Menurutnya, khusus untuk tiga desa di wilayahnya (Lubuk Hiju, Topalan dan Batu Ampar), memang sempat dibuat kaget dengan kondisi air yang dalam kurun waktu cepat menenggelamkan sejumlah rumah di perkampungan.

Aktivitas wargapun nyaris lumpuh, masyarakat yang biasanya bertani atau berkebunpun saat banjir hanya berusaha menjaga dan menyelamatkan barang-barangnya di sekitaran tempat tinggal masing-masing.

"Tapi saat ini sudah berangsur pulih, karena debit air kian menurun. Seperti halnya di desa Topalan, dimana debit air di perkampungan sudah menyusut, tinggal menyisakan genangan di sekitaran kantor desa yang posisinya berada di dataran paling rendah," kata dia. (HENDI NURFALAH/B-5)

Berita Terbaru