Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pulau Taliabu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Soal Bau Limbah Pabrik di Kujan, Masyarakat Diminta Bersabar

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 24 Februari 2017 - 21:02 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Bupati Lamandau Marukan meminta masyarakat bersabar menyikapi bau limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) non (kebun) inti, yang saat ini menjadi keluhan.

Terlebih, pihak perusahaan baik PT Khatulistiwa Sinergi Omnidaya (KSO) maupun PT Sumber Adinusa Lestari (SAL), dinilai menunjukkan sudah berjanji berupaya mengatasi bau limbah tidak lagi menyengat seperti yang tekadang dirasakan akhir-akhir ini, dalam waktu tiga bulan ke depan.

"Kita berharap masyarakat bersabar (menyikapi bau limbah pabrik ini)," pintanya saat memberikan keterangan kepada sejumlah awak media, usai menggelar pertemuan dengan pihak perusahaan, Jumat (24/2/2017).

Dirinyapun menilai, pada dasarnya setiap pembngunan pasti menimbulkan dampak positif dan negatifnya, termasuk halnya dengan kedua PKS di desa Kujan ini.

"Kita berharap masyarakat bersabar, karena setiap pembangunan pasti ada dampak positif dan negatif. Kalau kita menghindari dampak-dampak seperti ini, tentu tidak akan ada pembangunan," sebutnya.

Terlebih, katanya lagi, pihak perusahaan telah berjanji akan berupaya meminimalisir bau limbah ini agar baunya tidak lagi terlalu menyengat dan mengganggu masyarakat, dalam waktu tiga bulan kedepan.

Hal senada juga disampaikan ketua DPRD Lamandau, H. Tommy Hermal Ibrahim. Dirinya mengatakan, awalnya dirinya merasa heran perihal kondisi bau limbah PKS di kujan tersebut. Pasalnya, selama dirinya melakukan kaji banding, di PKS-PKS seperti halnya di daerah Sumatera, tidak pernah menemukan bau limbah menyengat, sekalinyapun dirinya berada di wilayah pabrik bahkan di titik pengelolaan limbahnya.

"Namun, berdasarkan keterangan tadi saat rapat, pihak perusahaan menjelaskan bahwa pengelolaan limbah agar tidak menyebabkan bau itu membutuhkan proses dan waktu, tidak serta merta," katanya.

Karena itu, ujarnya, kita harap masyarakat bersabar, karena pada dasarnya kita juga memahami keluhan masyarkat, disisi lain kita juga harus pahami bahwa perusahaan perlu waktu.

"Intinya, saya pahami bahwa sipapun pada dasarnya tidak akan terima dengan kondisi bau limbah ini, tapi kita harus beri waktu agar perusahaan cepat melakukan upaya serius menangani hal ini (bau limbah)," terangnya. (HENDI NURFALAH/B-5)

Berita Terbaru