BORNEONEWS, Palangka Raya ' Selain membahas ketersediaan komoditas bahan pangan dan antisipasi penaikan permintaan beberapa bulan ke depan yang berbuntut penaikan harga, tren kenaikan harga energi juga menjadi buah bibir dalam pertemuan bertajuk High Level Meeting (HLM) di kantor Perwakilan BI Kalteng, Rabu (29/3/2017).

Sebab dengan adanya penaikan harga energi diantaranya bahan bakar minyak (BBM), listrik dan gas, akan mengatrol harga komoditas lainnya karena berkaitan dengan ongkos produksi dan transportasi barang kebutuhan.

Terlebih BBM dan listrik adalah hal yang sulit dikontrol daerah lantaran hal tersebut merupakan indikator yang kewenangannya ditentukan oleh pusat. Untuk itu ada sejumlah yang diundang hadir dalam kapasistasnya dalam pemetaan kebutuhan pangan dan energi dan pengendalian inflasi.

Antara lain Pertamina, Hiswana Migas, PLN Palangka Raya, Asosiasi peternak Unggas Kota Palangka Raya, dan sejumlah pejabat se Kalteng yang membidangi ekonomi dan pembangunan.

'Ini perlu dilakukan agar terjaga stabilitas harga kebutuhan pangan, mendorong transparansi harga produsen-konsumen, dan antisipasi permasalahan dan gejolak dalam masyarakat,'ujar Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda Kalteng, Lubis Rada Inin. (29/3/2017).

Dia berharap pertemuan dengan para stake holder bidang ekonomi akan menguatkan kesiapan Kalteng menghadapi kerawanan gejolak harga saat kemarau 2017. (ROZIQIN/B-6)