BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Hary Rahmad Panca Setia menyebutkan proyek di daerah ini terancam mangkrak apabila pemerintah tidak segera menyelesaikan persoalan galian c. Sebab, semua pembangunan di Kotim selalu membutuhkan pasir dan tanah dari galian yang ada.

'Jika sampai sebulan ini persoalan tidak teratasi, dampaknya akan sangat besar. Semua sektor kena imbasnya,' kata Hary, Rabu (12/4/2017).

Dikatakan Hary selama ini baik kegiatan pemerintah, swasta maupun masyarakat selalu memgandalkan pasokan galian C.

'Namun sadar atau tidak selama ini sudah salah karena barang itu ilegal, namun pilihan lain tidak ada, apabila tidak seperti itu maka kegiatan semuanya akan terhambat,' ujar Hary.

Ketua DPC Partai Hanura Kotim ini menyebutkan persoalan galian C ini akibat pengusaha yang enggan mengurus izin selama ini. Padahal pemerintah sudah memberikan waktu yang cukup panjang memberikan peluang untuk mengurus izin.

'Jadi saat aparat menertibkan seperti ini tidak bisa disalahkan, karena itu sudah menjadi tugas mereka,' ucapnya.

Justru kalau menurut Hary jika dibiarkan tidak berizin selamanya itu yang akan menjadi permalasahan di kemudian hari. Dia oun meminta pengusaha galian C agar taat aturan. (NACO/B-11)