Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

700 Hektare Padi di Tanjung Terantang Fuso

  • Oleh Cecep Herdi
  • 29 April 2017 - 14:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sekitar 700 hektare dari seribu hektare lahan pertanian di desa Tanjung Terantang Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) fuso atau gagal panen. Gagal panen terjadi sejak tahun 2016 dan 2017.

"Dampak dari larangan pembukaan lahan tidak boleh dibakar, lahan pertanian kami diserang hama," ujar petani setempat, Sarkawi kepada Borneonews, Sabtu (29/4/2017).

Ia mengatakan jika pembukaan lahan pertanian tidak di bakar, hama seperti tikus tidak mati. Sehingga ketika padi tumbuh dan mulai berbuah, tikus dan hama lainnya menggerogoti tanaman tersebut.

"Biasanya saat pertanian kami waktu masih di bakar itu hasilnya bagus. Dari satu hektare bisa menghasilkan rata-rata dua sampai empat ton. Sementara saat ini tidak sampai 1 ton," katanya.

Dampak dari gagal panen itu, Desa Tanjung Terantang yang menjadi lumbung padi di Kecamatan Arsel kini tinggal cerita. Bahkan persediaan beras para petani untuk dikonsumsi sehari-hari juga habis.

"Terpaksa para petani di sini tidak bisa makan beras hasil prosukdi sendiri karena beras yang kami panen itu terakhir pada tahun lalu dan hasilnya sedikit. Kamis makan nasi dari beras yang kami beli dari warung," katanya.

Petani di desa tersebut meminta pemerintah segera turun tangan memberikan solusi supaya panen mereka kembali baik. Dikhawatirkan jika kondisi ini terus terjadi, lahan masyarakat bisa beralih fungsi menjadi perkebunan sawit.

"Kalau masalah perut apapun bisa dilakukan termasuk mengalihkan lahan yang tadinya ditanami padi jadi kelapa sawit. Kondisi ini sudah mulai terjadi, para petani sebagian sudah menanam kelapa sawit di lahan pertaniannya," katanya. (CECEP HERDI/B-8)

Berita Terbaru