BORNEONEWS, Sampit - Sebanyak 600 karyawan peruaahaan sawit PT Mustika Sembuluh, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dites urine. Kegiatan itu digelar Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Kotim dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK), Senin (8/5/2017).

"Ada 600 karyawan yang kami tes urine," kata Kasat Narkoba Polres Kotim AKP Wahyu Edi Prianto, Senin (8/5/2017).

Dari 600 karyawan yang dites urine, belum diketahui hasilnya. Semua masih dalam pemeriksaan kepolisian.

Tes urine tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahaan besar swasta mendukung pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba, khususnya di lingkungan perusahaan. Hasil pemeriksaan urine tersebut nantinya akan disampaikan kepada perusahaan sebagai dasar untuk mengambil kebijakan terhadap karyawan.

Wahyu menambahkan, hingga saat ini bertambah banyak perusahaan yang peduli dan mendukung pemberantasan peredaran serta penyalahgunaan narkoba. Langkah tersebut diharapkan diikuti perusahaan-perusahaan lain.

"Kalau ada karyawan yang menggunakan narkoba, selain kinerja yang bersangkutan tidak produktif, dikhawatirkan akan membawa pengaruh buruk bagi karyawan lainnya. Sehingga berdampak negatif pada perusahaan itu sendiri," kata Wahyu.

Kawasan perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu target bandar dan pengedar memasarkan narkoba. Hal itu diperkuat pengakuan beberapa pengedar yang berhasil ditangkap yang mengakui pemasaran narkoba ke lingkungan perusahaan perkebunan kelapa sawit sangat menguntungkan. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)