BORNEONEWS, Sukamara - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukamara meneliti terhadap tanaman obat untuk dikembangkan menjadi produk tradisional khas Sukamara, sehingga ke depannya khasiat tanaman tersebut dapat diaplikasikan dan dibudidayakan.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Sukamara, Ari Junita mengatakan dalam penelitian dan pengembagan tanaman obat khas Sukamara tersebut memang menjadi salah satu program dari Dinas Kesehatan, dimana program tersebut sudah mulai dilaksanakan sejak tahun sebelumnya.

'Tahun lalu kita sudah pernah melakukan ekspos terhadap tanaman-tanaman obat yang terdapat wilayah kita,' Kata Ari Junita, Rabu (17/5/2017).

Dikatakanya, dalam penelitian tanaman obnat tersebut pihaknya menggandeng atau melibatkan akademisi universitas agar tanaman yang telah diekspos bisa dilakukan penelitian lebih mendalam terkait dengan khasiat yang terkandung dalam tanaman tersebut.

'Tanaman yang akan kita kembangkan ada tiga jenis, selain itu tanaman tersebut sudah melakukan ujicoba dan saat ini sudah mendekati free klinik,' terang Junita.

Lanjutnya, tiga tanaman tersebut adalah daun sakuba, akar atau batang tagari dan ujung atab. Dari semua jenis tanaman tersebut tumbuh liar dibeberapa wilayah yang ada di Kabupaten Sukamara salah satunya adalah tanaman tagari yang banyak tumbuh disepanjang jalan penghubung Kecamatan Sukamara dengan Kecamatan Pantai Lunci.

'Tanaman ujung atab juga memang tumbuh liar di daerah lain, namun tanaman yang ada di Sukamara memiliki kandungan dan khasiat yang lebih baik,' tuturnya. (NORHASANAH/B-5)