Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Manggarai Barat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mayor Fatkur Mengaku Khilaf

  • Oleh Wahyu Krida
  • 12 Juni 2017 - 09:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Perwira AU Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Mayor Kal Fatkur Arifin, yang memukul warga Desa Pasir Panjang, mengaku khilaf.

Hal tersebut diungkapkannya dalam jumpa pers yang digelar di kediaman Danlanud Iskandar Letkol Pnb Ade Fitra, Minggu (11/6/2017).

"Saya menyesal dan meminta maaf atas insiden tersebut. Saat itu saya sedang tergesa-gesa berkendara untuk mengejar waktu Salat Tarawih seusai menghadiri undangan berbuka puasa. Ketika mobil saya bermaksud masuk Bundaran Pancasila dari arah Jalan Iskandar, tiba-tiba jalur berkendara mobil saya dipotong oleh sebuah mobil," ujarnya.

Ia juga mengakui bahwa dirinya berupaya menghalang-halangi mobil yang memotong jalur berkendaranya tersebut. "Saat itu saya berupaya menghentikan mobil tersebut untuk menanyakan apa tujuan memotong jalur berkendara saya. Namun setelah mobil tersebut stop di Jalan Pasir Panjang dan saya tanyakan apa maksudnya, ia tidak minta maaf. Padahal bila saat itu ia langsung mengatakan maaf telah memotong jalur berkendara saya, ya sudah. Langsung selesai masalahnya," ujar Fatkur.

Akibatnya, ia terpancing emosi dan melakukan kekhilafan, memukul pengendara mobil yang memotong jalur berkendaranya yaitu Freddy (53 tahun) warga Desa Pasir Panjang.

"Nah saat itu putra Bapak Freddy (Giancarlo Fiesta) berupaya merekam kejadian tersebut, karena masih emosi maka ia juga saya pukul," ujar Fatkur mengakui perbuatannya.

Fatkur juga mengatakan, setelah kejadian, mereka juga telah bermaafan. "Beberapa saat seusai kejadian, Bapak Freddy dan keluarganya kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke POM AU. Namun saat itu saya tidak merasa mengucapkan kalimat yang dianggap melecehkan salah satu suku. Saya hanya mengatakan bahwa saya tidak takut bila saya merasa benar. Itu saja," ujarnya. (WAHYU KRIDA/B-2)

Berita Terbaru