BORNEONEWS, Sampit - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memastikan tidak ditemukan kuliner yang dijual di Kota Sampit yang mengandung zat berbahaya, terutama di kawasan Pasar Ramadan Taman Kota Sampit.

"Ada 54 sampel kue dan minuman yang kami ambil. Hasil pemeriksaannya, tidak ada satu pun yang mengandung zat berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B dan lainnya," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kotim, Bambang Supiansyah, Selasa (13/6/2017) .

Pengambilan sampel makanan dan minuman dilakukan pada pekan pertama Ramadan oleh Dinas Kesehatan bersama Laboratorium Kesehatan Daerah dan Disperindag. Sampel makanan yang diambil dari kawasan Pasar Ramadan Taman Kota Sampit, pasar kuliner Jalan Muchran Ali, serta Pasar Sejumput.

Sampel yang diambil umumnya kue tradisional dan minuman yang tampilan warnanya mencolok serta sangat kenyal. Tim mengambil sampel dengan cara membeli sehingga pedagang tidak keberatan karena tidak dirugikan.

"Pemeriksaan itu kami lakukan guna memastikan kuliner yang dijual pedagang untuk masyarakat aman dikonsumsi. Jangan sampai ada kandungan zat berbahaya dalam makanan dan minuman karena dampaknya akan mengganggu kesehatan masyarakat," kata Bambang.

Selama ini, ada kekhawatiran kuliner diolah menggunakan bahan pengawet dan pewarna makanan yang mengandung zat berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B dan zat berbahaya lainnya, Tetapi, belum ada yang terbukti. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)