BORNEONEWS, Buntok ' Kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dahani Dahanai Buntok fokus melatih aparat desa menggunakan aplikasi.

'Untuk KKN tahun ini kita minta fokus mengajarkan kades, sekretaris, dan bendahara terhadap penggunaan aplikasi,' kata Ketua STIE Dahani Dahanai Buntok, Lisawanto kepada Borneonews.co.id seusai pelepasan mahasiswa KKN oleh Bupati Barsel Eddy Raya Samsuri. Senin (24/7/2017).

Karena penggunaan aplikasi desa untuk pertanggungjawaban dan perencanaan penggunaan alokasi dana desa (ADD) dan dana desa (DD) sangat penting.

Tahun ini ada tiga program KKN bagi mahasiswa STIE Dahani Dahani Buntok. Selain mengajarkan penggunaan aplikasi juga sehubungan dengan ekonomi kerakyatan dan kewirausahaan.

Ekonomi kerakyatan ini akan dilaksanakan praktek antara masyarakat dengan mahasiswa terutama memanfaatkan potensi lokal yang berada di Desa Danau Sadar.

'Potensi lokal itu nanti akan diolah sesuatu yang menjadi nilai tambah bagi masyarakat untuk menambah nilai ekonominya,' ucapnya.

Yang terakhir adalah bina desa. Kegiatan ini, lanjut dia, melakukan kegiatan gotong royong membersihkan rumah ibadah, pasar dan tempat umum lainnya.

Juga kegiatan pelatihan pendidikan yang dilakukan oleh mahasiswa kepada nanak-anak TK dan SD serta hal-hal lain yang berhubungan dengan bina desa tersebut. (URIUTU DJAPER/B-6)