Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Halmahera Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

KP2KP Nanga Bulik Laksanakan Program Pajak Bertutur di SDN 6 Bulik

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 11 Agustus 2017 - 17:16 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Nanga Bulik, secara resmi menggelar kegiatan bertajuk Pajak Bertutur di salah satu Ruang Kelas SDN 6 Bulik, Jumat (11/8/2017).

Kegiatan yang diikuti oleh puluhan siswa SDN 6 Bulik kelas 6 itu dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenalkan serta memberi pemahaman sedari dini tentang pentingnya peranan pajak dalam pembangunan negeri serta kehidupan sehari-hari. Hal tersebut seperti diungkapkan Kepala KP2KP Nanga Bulik, Yuli Purwanto.

"Kita (KP2KP Nanga Bulik) berupaya memberikan 'awareness' atau kepedulian bagi para siswa untuk memahami tentang pajak, apa sih pajak Apa sih peran pentingnya. Nah kita mencoba untuk memberi pemahaman awal, pengenalan lah, sejak siswa-siswi ini masih berusia dini, dengan bentuk pajak bertutur," katanya.

Yuli menyebut, kegiatan Pajak Bertutur yang digelar itu merupakan program Direktorat Jenderan Pajak (DJP) RI yang dilaksanakan serentak di seluruh indonesia, dimana kick off-nya berlangsung Jumat (11/8/2017) pukul 09.00 WIB. Kegiatan itu, sambungnya, mencakup 2000-an sekolah dan Perguruan Tinggi di berbagai daerah di indonesia dengan jumlah peserta sekitar 120.000 orang.

"Kegiatan ini juga sebagai implementasi atas penandatanganan nota kesepahaman antara DJP dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2014 tentang edukasi sadar pajak yang nantinya akan diintergrasikan dalam kurikulum pendidikan," jelasnya.

Ia berharap, setelah adanya kegiatan tersebut yang rencananya akan diprogramkan secara simultan, anak-anak yang mendapat asupan dan sudah diperkenalkan tentang pajak, maka anak-anak tersebut kelak menjadi wajib pajak yang taat dan tertib.

Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SDN 6 Bulik, Edi Hermanto, mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang berlangsung. Sehingga, katanya, wawasan siswa siswinya kian terbuka, dimana yang dinamakan pahlawan itu tidak hanya orang yang gugur di medan perang saat memperjuangkan kemerdekaan, tapi masyarakat yang bayar pajak di masa kini juga bisa dikategorikan sebagai seorang pahlawan, karena sama-sama turut andil dalam pembangunan bangsa.

Sementara itu, dari pantauan Borneonews diketahui bahwa kegiatan pajak bertutur di SDN 6 Bulik kala itu tampak berlangsung dengan seru. Siswa-siswi yang menjadi peserta tampak antusias menyimak dan memperhatikan apa yang disampaikan sejumlah petugas pajak yang kala itu berperan sebagai guru dan mentor.

Dengan perumpamaan dan penyampaian contoh-contoh aplikatif, secara tidak langsung para siswa memahami bahwa berkat pajaklah sekolahnya itu ada, berkat pajak pula lah jalanan aspal yang mulus itu dibangun, dan semacamnya. Suasana kian bertambah hangat saat pola pembelajaran disampaikan dalam bentuk kuis berhadiah bingkisan menarik. (HENDI NURFALAH/B-8)


TAGS:

Berita Terbaru