BORNEONEWS, Sampit - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Rudianur meminta pemkab mulai memikirkan industri hilir untuk pengelolaan crude palm oil (CPO). Karena selama ini daerah tidak mendapatkan apapun dari sektor tersebut.

Rudianur mengatakan, selama ini daerah tidak pernah menikmati hasil dari produksi CPO. Pasalnya, CPO selalu dibawa keluar daerah dalam kondisi mentah. Karena itu, perlu terobosan untuk mengembangkan industri hilir.

"Pemerintah kabupaten harus mampu menggandeng pengusaha untuk membangun industri hilir agar dapat mengelola produk turunannya di daerah. Saya yakin jika daerah mau, banyak saja investor yang siap," kata Rudianur, Sabtu (12/8/2017).

CPO, menurut dia, bisa dikelola menjadi barang jadi dan secara ekonomis akan menguntungkan daerah. Apalagi produk yang dihasilkan dari CPO cukup banyak, dan itu untuk kebutuhan masyarakat.

Dikatakan Rudianur, selama ini CPO selalu diekspor. Karenanya, daerah terkesan ketergantungan dengan sistem pengelolaan seperti itu. Padahal sistem itu sangat merugikan daerah.

"Jika industri hilir benar-benar dikembangkan dan diimplementasikan di Kotim, saya yakin keuntungannya bagi daerah luar biasa dalam hal peningkatan pendapatan daerah," tegasnya.(NACO/B-3)