Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangka Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Kobar Panen Perdana Bawang Merah Di P4S Karya Baru Mandiri Desa Kubu

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 16 Agustus 2017 - 19:41 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Hj Nurhidayah beserta jajaran Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kotawaringin Barat, tokoh masyarakat Kobar, HM.Ruslan AS serta anggota DPR RI Hamdhani melakukan panen perdana bawang merah di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Baru Mandiri, Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (16/8/2017) siang.

Menurut Nurhidayah P4S Karya Baru Mandiri, Desa Kubu merupakan potret pertanian yang dapat dijadikan contoh bagi kelompok pertanian lainnya di Kotawaringin Barat. Keberhasil P4S Karya Baru Mandiri dalam mengolah lahan kritis menjadi lahan potensial untuk pengembangan beraneka ragam komoditas holtikultura merupakan prestasi luar biasa.

Ia mengungkapkan kultur lahan di pesisir yang didominasi oleh pasir secara teori hampir mustahil ditanami komoditas seperti bawang merah, namun dengan pengetahuan otodidak, ketua P4S Karya Baru Mandiri mampu mengubah paradigma itu dan dari lahan pasir ia mampu menghasilkan tanaman-tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

"Dengan sarana yang minim dan berdasarkan pengetahuan yang otodidak sejak tahun 2003 sedikit demi sedikit ia mengolah lahan berpasir hingga menjadi seperti saat ini," ujar Nurhidayah saat panen perdana bawang merah di P4S Karya Baru Mandiri, Desa Kubu, Kecamatan Kumai Rabu (16/8/2017).

Ia juga mengatakan bahwa untuk tahap pertama pemerintah daerah mengembangkankan komoditas bawang merah seluas 12 hektare, dan untuk tahap kedua pemerintah daerah juga akan mengembangkan komoditas bawang merah dengan luasan lahan 38 hektare yang terbagi di 6 kecamatan.

Tentunya, lanjut dia, upaya tersebut merupakan wujud dan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan komoditas bawang merah menjadi komoditas unggulan dan kedepannya pemerintah daerah juga akan melengkapi sarana dan prasarana termasuk penyediaan bibit dan tenaga pendampingan.

"Kita akan siapkan pendampingan terhadap para petani hal itu sebagai wujud perhatian pemerintah daerah selain itu kita juga akan mengupayakan pangsa pasarnya," ujarnya.

Sementara itu Ketua P4S Karya Baru Mandiri, Desa Kubu, Syahrian mengungkapkan bahwa dengan pengetahuan pertanian yang ia dapatkan secara otodidak sehingga mampu menjadikan lahan kritis menjadi lahan potensial untuk pengembangan tanaman holtikultura merupakan wujud kerja keras yang ia lakukan sejak tahun 2003.

"Keberhasilan ini juga berkat dukungan dari pemerintah daerah sehingga P4S Karya Baru Mandiri menjadi barometer pertanian regional dan nasional," kata Syahrian. (KOKO SULISTYO/B-8)

Berita Terbaru