Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pangandaran Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pagi Ini Bupati Bahas Nasib Siswa MAN Sampit

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 20 Agustus 2017 - 07:46 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi bergerak cepat mengatasi masalah terkait musibah kebakaran Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sampit, Sabtu (19/8/2017), pukul 23.45 WIB. Pagi ini, Minggu (20/8/2017), pukul 08.00 WIB, ia mengundang rapat PLT Sekda Halikinnor, dan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kotim Samsudin, untuk membicarakan nasib siswa yang sekolahnya terbakar.

"Hari ini sekitar pukul 08.00 WIB kami akan melakukan rapat di Kantor Bupati Kotim, terkait kebakaran di sekolah ini," ujar Supian Hadi, Minggu (20/8/2017) dini hari, di sela aktivitasnya memantau musibah kebakaran yang berhasil dipadamkan pukul 01.45, dua jam setelah kejadian itu.

Bupati dan pihak terkait akan membahas nasib para murid MAN Sampit, yang esok, Senin (21/8/2017) akan melaksanakan pembelajaran seperti biasa. Supian tidak ingin akibat kebakaran yang mengahanguskan beberapa ruang kelas dan juga TU serta ruang kepala sekolah tersebut, anak-anak tidak bisa belajar.

"Ini merupakan tempat menuntut ilmu, jadi sangat penting. Jadi saya tidak ingin akibat kebakaran ini membuat belajar mengajar terganggu," kata Supian.

Bupati Supian Hadi bersama Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar terlihat di lokasi untuk mamantau pemadaman api kebakaran yang melanda Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sampit. Musibah yang terjadi Sabtu (19/8/2017) tengah malam pukul 23.45 WIB itu, berhasil dipadamkan Minggu (20/8/2017) dini hari, pukul 01.45 WIB.

Saat Supian Hadi tiba di lokasi, bagian depan yang digunakan untuk ruangan Kepala Sekolah MAN dan Tata Usaha, serta tiga ruangan kelas masih berusaha dipadamkan.

Bupati bersama Kapolres Kotim serius berbincang terkait kejadian kebakaran sekolah madrasah negeri satu-satunya di Kota Sampit ini. Sejumlah saksi mata sempat mereka mintai keterangan, didampingi sejumlah perwira Polres Kotim dan juga PLT Sekretaris Daerah Halikinnor.

Api muncul pertama kali dari atap ruang TU yang berdampingan dengan toilet untuk para guru. Api dengan cepat membesar karena atap tersebut semuanya berkonstruksi sirap dan kayu. Karenanya, api dengan cepat menjalar ke ruang kelas di sampingnya. (MUHAMMAD HAMIM/N).

Berita Terbaru