BORNEONEWS, Palangka Raya - Pelaksanaan full day school (FDS) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) sempat menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Kebanyakan, dengan alasan makan siang untuk para siswa yang kemudian menambah bengkak pengeluaran para orang tua.

Meskipun demikian untuk "Kota Cantik" Palangka Raya, sudah menerapkan aturan tersebut.

"Permasalahan yang kerap dicemaskan orang tua siswa adalah tentang makan siang. Namun hal tersebut sebenarnya bisa disiasati dengan memberi bekal kepada siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan, Senin (21/8/2017).

Menurut Sahdin, pro dan kontra terhadap sebuah keputusan itu biasa. Karenanya, bahwa sebagian sekolah di kota itu sudah melakukan FDS.

"Ada sebagian sekolah yang sudah melakukan FDS namun juga sebagian sekolah ada yang sedang dalam tahap melakukan sosialisasi kepada siswa dan orang tua murid," jelasnya.

Bekal dari rumah ini menurut Sahdin tentu akan dapat mengurangi pengeluaran saat anak-anak berada di sekolah pada jam yang lebih panjang.

"Bekal dari rumah tentu akan terjamin kebersihan dan kesehatannya, namun saya rasa permasalahan tersebut tidak begitu menjadi permasalahan yang mendalam. Untuk diketahui saja, pelaksanaan FDS sangatlah penting dengan perannya orang tua siswa dan masyarakat, sehingga nanti pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik. Kita akan melaksanakan FDS terlebih dahulu, namun tetap akan dievaluasi bila sudah berjalan," pungkasnya. (TESTI PRISCILLA/B-5)