Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Nasi Kuning Iwak Haruan, Salah Satu Menu Sarapan Enak Khas Sampit

  • Oleh Noor Annisa
  • 22 Agustus 2017 - 16:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Nasi kuning dengan lauk ikan gabus atau disebut masyarakat Kota Sampit dengan nasi kuning iwak haruan merupakan salah satu menu sarapan enak yang paling dicari di Sampit, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Dalam tradisi masyarakat Kalimantan, seperti hal nya di Sampit, nasi kuning biasanya disantap pada pagi hari sebagai makanan mengawali aktivitas sehari-hari.

Jadi jangan heran jika sebagian warung nasi kuning hanya buka pada saat pagi menjelang siang saja. Selain itu, nasi kuning juga dianggap tidak tahan lama sebab dimasak dengan campuran bahan yang cepat basi.

Namun, tidak dengan warung yang satu ini, Warung Nasi Kuning Tawakkal, terletak di pinggir Sungai Mentaya atau dikenal dengan Simpang Tiga Baamang, yang buka sejak pukul 05.30 WIB hingga 20.00 WIB itu menjual nasi kuning dengan beragam lauk pauknya.

"Ada haruan (gabus), daging sapi, ayam, itik, hati, telur ayam, telur itik dan ayam kampung sebagai pelengkapnya," sebut Ruslan, pemilik warung, Selasa (22/8/2017).

Menurutnya, lauk yang paling digemari pembeli sebagai pelengkap nasi kuning adalah ikan gabus atau haruan. Entah kenapa, namun menurut Ruslan haruan yang dimasak dengan bumbu masak habang sangat pas jika dipadankan dengan nasi kuning.

Nasi kuning miliknya tidak jauh berbeda dengan yang lainnya, terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit serta santan dan rempah-rempah . Dengan ditambahkannya bumbu-bumbu dan santan, sehingga nasi kuning memiliki rasa yang gurih.

Warung Nasi Kuning Tawakkal termasuk yang paling ramai dikunjungi oleh warga Sampit yang ingin membeli nasi kuning. Di warungnya, nasi kuning sudah terbungkus rapi menggunakan daun pisang yang ditempeli kertas bertuliskan lauk yang sesuai dengan isi di dalamnya.

Menurutnya, nasi kuning dibungkus menggunakan daun pisang bukan tanpa sebab. Tetapi sengaja dibuat agar nasi memiliki aroma sedap setelah dibungkus daun pisang. "Selain memang dulu ciri khas nasi kuning begitu bungkusnya, bau daun pisang yang alami juga membuat nasi lebih harum dan menggugah selera," tandasnya.(NOOR ANNISA/B-5)

Berita Terbaru