Software Monitoring dan Evaluasi Pemenangan Pilkada 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BPBD Barito Utara Utang Biaya Operasional

  • Oleh Ramadani
  • 22 Agustus 2017 - 17:56 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh ' Di tengah bencana banjir yang melanda Kabupaten Barito Utara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) malah terhutang biaya operasional lapangan.

Kepala BPBD Barito Utara Gazali Mantalatua menuturkan, biaya operasional BPBD saat ini sudah menipis dan petugas lapangan kewalawahan menangani banjir yang melanda wilayah Barito Utara.

'Saat ini anggaran operasional kita sudah sangat menipis, sedangkan musibah banjir ini sudah tiga kali dalam sebulan ini saja. Bahkan biaya operasional petugas kita yang turun lapangan juga menunggak alias terhutang,' kata Gazali saat ditemui di kantornya, Selasa (22/8/2017).

Dikatakannya, menipisnya sisa anggaran operasional yang dimiliki BPBD saat ini tidak menjadi masalah, karena masih bisa diajukan di APBD perubahan. Hanya, yang menjadi kekewatiran bila terjadi musibah banjir berulang-ulang atau terjadi bencana lain, tentunya akan menyulitkan petugas saat turun ke lapangan.

'Demikian pula dengan peralatan transportasi yang dimiliki BPBD Barito Utara, sangat terbatas. Karena hanya memiliki dua unit sepeda motor dan satu unit mobil operasional. Sedangkan kendaraan lain merupakan aset pemadam kebakaran. Sehingga saat terjadi perubahan struktur yang baru, maka BPBD hanya memiliki tiga unit kendaraan operasional,' jelasnya.

Untuk dua sepeda motor trail yang dimiliki BPBD, merupakan kendaraan operasional yang selalu siap di kantor. Sebab dikhawatirkan terjadi musibah atau bencana tidak terduga yang membutuhkan penanganan segera.

'Satu unit mobil operasional juga sudah sering rusak-rusak, bahkan tidak jarang petugas kita saat turun ke lapangan sempat terhambat akibat mobil tersebut sering mogok diperjalanan. Kendaraan operasional tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat,' ungkapnya.

Ia berharap, tahun depan ada pengadaan kendaraan untuk operasional jajaran BPBD mengingat yang ditangani meliputi 9 kecamatan, 73 desa, dan 10 kelurahan. (RAMADANI/B-3)

Berita Terbaru