Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Asahan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jutaan Ikan Bete-bete Cemari Pantai Teluk Bogam, Ini Sebabnya

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 23 Agustus 2017 - 10:57 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Jutaan ekor ikan Bete-bete mati dan mengotori pantai Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Selasa (22/8/2017) kemarin.

Ikan tersebut tersangkut jaring nelayan dan sengaja dibuang karena tidak mempunyai nilai ekonomis. Padahal, ikan Bete-bete ini sebelumnya dimanfaatkan nelayan sebagai bahan baku ikan asin.

Tapi, pasca mahalnya harga garam yang melonjak 100 persen dari harga normal satu persatu pengrajin ikan asin mulai rontok usahanya sehingga ikan tersebut terbuang sia-sia.

Menurut Kepala Desa Teluk Bogam, Syahrian, ikan Bete-bete tersebut terpaksa dibuang nelayan di tengah laut karena sejak sebulan terakhir ini harga garam mahal dan tidak sebanding dengan harga jual ketika diolah menjadi ikan asin.

Sebenarnya ikan tersebut tidak bisa dimanfaatkan untuk olahan biasa seperti digoreng dan dimasak sayur, selain dagingnya tipis juga ikan kecil ini dominan oleh duri.

"Ikan ini dibuang di tengah laut dan tersapu ombak sehingga terbawa ke tepi pantai," terang Sahrian, Rabu (23/8/2017).

Ia menegaskan, suka tidak suka ikan yang biasa hidup berkoloni ini pasti akan tersangkut jaring nelayan sehingga akan langsung dibuang di tengah laut. Padahal nelayan di Teluk Bogam dan desa lainnya jumlahnya ratusan sehingga ia harus memutar otak mencari cara agar ikan bete-bete ini tidak lagi terbawa hingga tepi pantai.

Sebenarnya, Dinas Perikanan Kabupaten Kobar punya pabrik tepung ikan di Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar.

Pabrik tepung ikan yang rencananya akan diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Puji Astuti ini mampu memproduksi tepung ikan yang salah satu bahan bakunya ikan Bete-bete sebanyak 10 ton per hari, sayangnya pabrik tepung itu hingga saat ini belum beroperasi. (KOKO SULISTYO/B-5)

Berita Terbaru