BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Supriadi MT meminta agar rencana pembangunan gedung poliklinik senilai Rp150 miliar harus didukung dengan tenaga medis yang memadai. Karena yang terjadi selama ini, ada fasilitas disiapkan akan tetapi tenaga medisnya kurang. Sehingga menghambat pelayanan seperti di RSUD dr Murjani Sampit.

"Kita mendukung peningkatan sektor kesehatan di daerah. Namun, peningkatan sarana dan prasarana sepeti gedung dan alat medis itu harus disertai dengan dokter ahli atau spesialisnya," kata Supriadi, Rabu (6/9/2017).

Semuanya akan tidak bermanfaat jika keberadaan tenaga ahli itu diabaikan. Daerah harus melengkapi dokter spesialis. Dan kalau memang perlu diperjuangkan di APBD Perubahan ini, mereka siap memperjuangkannya.

Supriadi mengatakan seperti saat ini RSUD dr Murjani sudah memiliki alat cuci darah, sayangnya alat itu masih belum difungsikan sama sekali. Di satu sisi kebutuhan masyarakat untuk cuci darah sangat tinggi sehingga diharapkan agar alat itu bisa difungsikan maksimal.

Belum difungsikannya alat cuci darah di rumah sakit, direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Denny Muda Pradana menyebut operasional untuk alat cuci darah itu bukan hal yang mudah.

Harus disiapkan semaksimal mungkin karena itu berkaitan dengan nyawa seseorang. Sehingga operasionalnya harus dipastikan sudah mantap disertai dengan tenaga ahlinya. Tetapi, mereka mengupayakan tahun ini sudah operasional. (NACO/B-11)