BORNEONEWS, Sampit - Aksi solidaritas untuk umat muslim Rohingya, Myanmar, di Bundaran Polres Kotawaringin Timur (Kotim), membuat polisi menutup empat jalur yang ada di lomasi tersebut, yakni di Jl Tjilik Riwut, Jl Jendral Sudirman, Jl Kapten Mulyono, dan Jl Ahmad Yani.

Hal tersebut dilakukan agar aksi tersebut tidak terganggu. Dan bisa berjalan damai, aman, dan tentram.

"Semua lalin yang melintas di Bundaran Polres Kotim kami tutup sementara guna menertibkan aksi solidaritas ini," ujar Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kasat Lantas Boni Arifianto, Jumat (8/9/2017).

Hingga saat ini aksi tersebut masih berjalan dengan damai. Sejumlah pemuka agama yang datang ketempat tersebut secara bergantian menyampaikan orasi terkait dengan adanya pembantaian umat islam Rohingya di Mayanmar.

Hal tersebut dilakukan untuk mendoakan agar umat islam disana tetap kuat dan tabah dengan keadaan tersebut. Mereka juga tidak lupa agar apa yang terjadi disana bisa lekas berakhir. Sehingga ummat islam disana bisa beraktivitas sebagaimana sebelumnya.

Salah satu penyamapai orasi yakni Ustaz Ahmad Rayan, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin Sampit mengungkapkan bahwa semua umat muslim harus berdoa untuk saudara sesama islam di Rohingya.

"Kita harus membela saudara kita disana, agar apa yang terjadi saat ini lekas dicabut dan tidak terjadi lagi pembantaian dan pembunuhan disana," kata Ahmad. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)