Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Tuntutan Aksi Solidaritas Rohingya di Palangka Raya

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 08 September 2017 - 21:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Setidaknya ada empat tuntutan yang disuarakan Kesatuan Umat Islam (KUI) Kalteng beserta tokoh agama, ormas, organisasi kepemudaan, dan puluhan organisasi lainnya yang diditujukan kepada pemerintah Republik Indonesia.

Hal itu disampaikan saat aksi bersama menyikapi tragedi kemanusiaan di Rohingya, Myanmar, yang digelar di Bundaran Besar, Palangka Raya, Jumat (8/9/2017) siang.

Empat tuntutan yang dibacakan Ketua KUI Kalteng Rumsyah Bagan itu meliputi, meminta pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo agar mendesak pemerintah Myanmar untuk menghentikan tindakan anti kemanusiaan terhadap muslim Rohingya, kemudian mendesak lembaga internasional yaitu PBB untuk melakukan tindakan nyata menghentikan perilaku anti kemanusiaan terhadap muslim Rohingya, lalu memberikan bantuan nyata baik dalam bentuk bantuan kemanusiaan maupun keamanan kepada komunitas muslim Rohingya atas izin/tanpa izin dari PBB, terakhir bila poin satu sampai tiga tidak mendapatkan respons positif dari pemerintah Myanmar, pemerintah Indonesia didesak memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar.

Selain empat tuntutan tersebut, KUI Kalteng dan ormas Islam dan OKP, juga menyerukan seluruh muslim untuk memberikan bantuan kepada Muslim Rohingya.

Di sisi lain, dalam aksi itu banyak warga yang membawa poster yang bernada kecaman atas keberutalan militer Myanmar terhadap umat muslim Rohingnya. Ada yang bertuliskan 'Stop Genosida Muslim Rohingnya', juga tulisan 'Usir Dubes Myanmar dari Indonesia'.

Orasi aksi peduli Rohingya dan kecaman kepada pemerintah Myanmar itu diselingi lantunan takbir yang terus dikumandangkan peserta aksi. Mereka juga mengatakan aksi damai untuk membuka mata warga bahwa tragedi Rohingya adalah tragedi kemanusiaan. "Tidak perlu menjadi muslim untuk turut peduli Rohingya, hanya perlu menjadi manusia," demikian bunyi orasi massa. (ROZIQIN/B-3)

Berita Terbaru