BORNEONEWS, Kuala Kurun - Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Provinsi Kalteng, Mirhan menyampaikan berdasarkan berdasarkan data Direktorat Gizi Masyarakat, Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes Republik Indonesia pada 2016 jika digabungkan kasus gizi kurang+gizi buruk, kurus+sangat kurus dan pendek+sangat pendek (stunting).

Maka ditemukan kasus gizi buruk dan kurang gizi pada bayi usia 0-59 bulan berdasarkan berat badan dan usia di Kalteng sebeasr 23 persen.

Dimana angka tertinggi di Kabupaten Lamandau dengan 33, persen dan Kabupaten Gunung Mas menempati urutan 10 dengan 19,2 persen.

Kemudian balita pada usia 0-59 bulan yang kurus dan sangat kurus di Kalteng 13,9 persen. Tertinggi di Kabupaten Murung Raya 19,2 persen dan Kabupaten Gunung Mas urutan 9 dengan 12,7 persen.

Sementara itu balita usia 0-59 bulan untuk kasus tubuh pendek dan sangat pendek stunting di Provinsi Kalteng 33,3 persen.

"Angka tertinggi di Kabupaten Barito Timur 50,0 persen, Kabupaten Pulang Pisau 49,5 persen, Kabupaten Lamandau 45,6 persen dan Kabupaten Gunung Mas menempati urutan ke-6 dengan persentase 32,8 persen," ungkap Mirhan saat kegiatan kampanye gizi nasional (KGN) melalui even masyarakat dalam rangka hari pangan sedunia di GPU Tampung Penyang, Selasa (3/10/2017).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gunung Mas Kardinal.

Turut hadir ASN, anggota PKK kabupaten dan kecamatan, guru, tokoh masyarakat, pelajar dan berbagai pihak terkait lainnya. (EPRA SENTOSA/B-6)