Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Serdang Bedagai Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Keluarga Zaki Sepakat Damai dengan Pihak RSUD Sultan Imanuddin

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 10 Oktober 2017 - 18:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pihak Rumah Sakit Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun menepati janjinya untuk memberikan penjelasan terhadap keluarga terkait meninggalnya pasien Zaki Arya Pratama (8). Sebelumnya, muncul dugaan Zaki menjadi korban malpraktek saat menjalani operasi pemasangan pen pada kaki kanannya.

Setelah diadakan pertemuan tertutup antara kedua belah pihak, Senin (9/10/2017) serta mendapat penjelasan dari pihak rumah sakit, pihak keluarga sepakat berdamai dan tidak mempersoalkan meninggalnya Zaki. Walau begitu, pihak keluarga tetap meminta ringkasan keluar atau resume medik dari pihak RSUD SI. Pada Selasa (10/10/2017), perwakilan RSUD SI telah menyerahkan resume medik yang diminta oleh pihak keluarga untuk dijadikan pegangan.

Menurut perwakilan pihak keluarga, Doni Arianto, dari penjelasan pihak rumah sakit diperoleh keterangan, dokter spesialis bedah yang menangani operasi Zaki Arya Pratama yakni dr Asep Agus Supriatna. Saat melakukan operasi, lanjutnya, dokter sudah sesuai prosedur.

Kematian Zaki, menurut pihak rumah sakit, bukan merupakan kelalaian tetapi yang menjadi penyebab adalah akibat fat emboli di paru-paru. "Kalau berdasarkan penjelasan kepada kami penyebab meninggalnya Zaki karena adanya penyumbatan embium, yang membuat pembuluh darah pecah, " kata Doni, Selasa (10/10/2017).

Menurut Doni, sebagai orang awam ia tidak mengerti secara detil bahasa medis yang dijelaskan oleh pihak rumah sakit (dr. Asep Agus Supriatna). Namun, dengan penjelasan yang sudah diberikan, ia menganggap persoalan sudah selesai walaupun pada awalnya pihak keluarga akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum.

"Pada prinsipnya, karena sudah ada kesepakatan damai maka kami melihat persoalan tersebut sudah ketemu titik terang di antara kedua belah pihak dan kami minta ke depannya pihak rumah sakit bisa lebih teliti dalam menangani/memeriksa pasien agar berhati - hati dalam mengambil keputusan dan tindakan sesuai prosedur agar keputusan yang dibuat bisa tepat dan benar terhadap pasien." (KOKO SULISTYO/B-2)

Berita Terbaru