Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pelayanan RSUD dr Murjani Kembali Dikeluhan Pasien, Kenapa

  • Oleh Naco
  • 18 Oktober 2017 - 17:38 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Keluarga pasien yang sedang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit meluapkan kekecewaannya.

Pasalnya pelayanan rumah sakit andalan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini masih dinilai jauh dari yang diharapkan. Tidak hanya itu, manajemen rumah sakit plat merah ini dinilai tidak beres.

Seperti yang dialami pasien Arie K saat ingin mendapatkan pelayanan medis untuk rawat inap setelah dinyatakan positif mengalami DBD.

Ia malah mendapat pelayanan yang kurang mengenakkan. Saat ia menuju tempat pelayanan ingin mencari ruang kelas I sesuai pelayanan BPJS-nya pihak rumah sakit menyatakan semua ruang kelas I penuh.

Hingga akhirnya ia memilih ruang VIP, namun sebelum pelayanan diberikan ia diminta terlebih dahulu bayar Rp4 juta.

Sontak saja ia terkejut. "Masa bayar dulu pelayanan saja belum diberikan," kata Bruri rekan pasien.

Namun petugas administrasi bagian depan tetap menyatakan demikian. "Kami hanya menjalankan tugas Pak ini dasarnya," katanya seraya menunjukkan SK Dirut Rumah Sakit, tentang pola tarif naik kelas perawatan peserta JKN Non PSI di rumah sakit itu.

Sempat adu mulut antara pihak rumah sakit dengan pihak pasien hingga akhirnya mereka menghubungi direksi rumah sakit, setelah hampir 1,5 jam pasien menunggu di depan ruang pelayanan tersebut.

Ironisnya saat ia memilih ruang VIP berselang lima menit kemudian mereka mendapatkan informasi dari pihak direksi kalau ruang kelas I masih ada, sehingga menuai tanda tanya mereka.

"Kan aneh, bilang tidak ada, setelah direksi dihubungi ruangan langsung dinyatakan ada, ada yang tidak beres," kata Bayu rekan pasien lainnya dengan nada kecewa.

Hingga akhrinya Arie dimasukan ke ruangan VIP. Mereka berharap manajemen rumah sakit bisa dibenahi, karena ada ketidakberesan terutama dalam segi pelayanan, bahkan hal semacam ini bukan kali pertama terjadi.

Mereka juga menduga ada oknum yang sengaja mempermainkan keberadaan ruangan tersebut. "Sama waktu anak saya masuk sini kemarin, cari ruangan susahnya minta ampun, penuh semua katanya," kata rekannya yang lain Lilik menambahkan.

Kekecewaan mereka bukan tanpa alasan masyarakat yang berada saja sering dipersulit jika ingin mendapatkan pelayanan kesehatan di situ.

"Apalagi yang dari pelosok tidak pahan, pasti bingung dengan pelayanan seperti ini," tegas Lilik, Rabu (18/10/2017). (NACO/B-6)

Berita Terbaru