BORNEONEWS, Buntok ' Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPP) Barito Selatan (Barsel) menyatakan stok pupuk bersubsidi di daerah ini masih aman.

Demikan disampaikan Kabid Tanaman Pangan dan Holtikura (TPH), Arthomi kepada Borneonews. Rabu (6/12/2017). 'Pupuk bersubsidi di tempat kita masih aman dan tidak mengalami kelangkaan,' kata Arthomi.

Ia mengatakan, kouta pupuk di Barsel jenis urea 100 ton, NPK 100 ton, ZA 48 ton, jenis SP36 42 ton dan organik 135 ton. Kouta tersebut dibagi oleh dinas di tingkat provinsi.

Adapun Harga Eceran Terttinggi (HET) pupuk bersubsidi, yakni Urea Rp 1.800/kg, NPK Rp 2.300/kg, ZA 1.400/kg, SP36 Rp 2.000/kg dan Organik Rp 500/kg.

Menurutnya, untuk wilayah Barsel pupuk ini tidak mengalami kelangkaan ataupun penyalahgunaan. Sebab pengecer tidak menjual dengan harga HET subsidi kepada pembeli atau kelompok tani apabila tidak memenuhi syarat.

'Karena syarat utama untuk membeli pupuk bersubsidi harus melampirkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK),' jelas dia.

Jika lanjut dia, hanya membawa RDKK namun tidak ada diketahui oleh penyuluh dan kepala desa dan nota dari pihaknya maka pengecer tidak akan menjualnya.

Disinggung apakah ada daerah Barselyang mengalami kelangkaan pupuk Didinya menjelaskan tidak ada kelangkaan malah berlebihan. Sebab para petani lebih memilih pupuk sendiri karena kurang minat terhadap pupuk subsidi.

Mereka hanya membeli pupuk subsidi jenis Urea saja, sedangkan jenis lainnya jarang sekali diminati.

Bahkan, lanjut dia, kadang-kadang pupuk bersubsidi direlokasi atau dikirim kedarah lain yang membutuhkannya.

Sementara satu-satunya pengecer pupuk bersubsidi dikota Buntok, yakni UD Pengusaha Rahmat, Adi mengatakan untuk pupuk bersubsidi ini jarang sekalidi beli mayarakat atau kelompok tani.

'Yang sering dibeli hanya pupuk urea saja. Itu pun dibeli pada saat musim tanam,' ucap dia. (URIUTU DJAPER/B-5)