BORNEONEWS, Sampit - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H Supian Hadi tampaknya ingin mengalihfungsikan Pasar Rakyat yang berlokasi di tengah kota Jalan Ahmad Yani Sampit, yang saat ini menuai polemik pasca pembangunan selesai beberapa hari yang lalu.

Konsultasi ke Kementerian Perdagangan salah satu yang akan disampaikan terkait hal tersebut. "Kita juga menunggu serah terima hibah bangunan tersebut kepada daerah ini. Kalau dihibahkan bisa digunakan, kita akan benahi," tegas Bupati, Rabu (27/12/2017).

Menurut Bupati proyek pasar itu berawal dari usalan Pemkab Kotim agar ada pembangunan pasar untuk pedagang kaki lima (PKL). Bahkan dalam usulan itu sket sudah dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, saat dana dikucurkan dalam perjalanannya justru untuk pasar rakyat.

"Saya lengah tidak tahu aturan dari kementerian, mereka punya gambar baku jadi jangan salahkan di sini juga saya bukannya membela," ujarnya.

Menurut Bupati, tujuan alih fungsi pada prinsipnya agar jangan sampai di tempat itu jadi pasar ikan. Karena saat ini Kotim menuju kota wisata, ia tidak ingin kota terganggu dengan keberadaan fasilitas publik tersebut.

"Alih fungsi maksudnya tetap jadi pasar tapi untuk PKL yang belum tertampung, bukan untuk PKL baru ya," tegas Bupati.

Terlebih, di sekitar pasar itu banyak fasilitas publik, arus lalu lintas akan terganggu jika itu dijadikan pasar rakyat. "Kalau masyarakat ingin tetap itu jadi pasar rakyat silahkan, tapi sepertinya banyak yang tidak setuju," pungkas Bupati. (NACO/B-5)